Perda Tata Ruang Celah PT SMS Dirikan Pabrik Semen di Kendeng Pati
Umar Hanafi
Jumat, 20 September 2024 14:46:00
Murianews, Pati – Para petani menilai Perda Tata Ruang menjadi celah bagi PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) untuk mendirikan pabrik semen di Pegunungan Kendeng Pati. Para petani pun menuntut DPRD Kabupaten Pati merevisi Perda nomor 2 tahun 2021.
Hal ini diungkapkan dalam demontrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati, Jumat (20/9/2024). Dalam aksi itu itu diikuti oleh sejumlah kelompok petani. Di antaranya Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Serikat Petani Pati, Tani Merdeka Pati hingga Petani Pundenrejo.
”Tuntutan hari ini kami melihat ada revisi Perda tata ruang yang semakin menjauhkan dari keberpihakan kepada ibu bumi, kepada petani. Kami meminta adanya revisi. Kalau ada revisi 2026. Peraturan memberikan jalan pabrik semen dan tambang lain masuk,” ujar Ketua JMPPK Gunretno kepada Murianews.com.
Ia memaparkan Perda Tata Ruang yang sudah direvisi beberapa kali tersebut menyebutkan beberapa wilayah di Pegunungan Kendeng Pati merupakan lahan industri. Hal ini membuat PT SMS yang merupakan anak perusahaan PT Indocement Tunggal Perkasa (ITP) kembali mencoba mendirikan pabrik semen di Pati.
”Kami sudah mendapatkan data lahan di Desa Sinomwidodo diminta KPH Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan dimohon oleh PT SMS. Kalau KPH untuk petani kan untuk digarap. Kalau untuk PT SMS eksplorasi tapak pabrik untuk rencana tambang,” ungkap Gunretno.
Ia pun mendesak kepada anggota DPRD Kabupaten Pati untuk segera merevisi Perda Tata Ruang untuk tahun 2010 hingga 2030 itu. Petani juga meminta kepada DPRD Kabupaten Pati menghentikan rencana PT SMS untuk mendirikan pabrik.
”Kami meminta DPRD untuk tidak menunggu PT SMS datang, tapi hentikan. Kami tidak akan berhenti berjuang melawan pabrik semen di Kendeng,” tandas dia.
Diketahui, ratusan petani tersebut menggelar demontrasi dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada tanggal 24 September. Para petani pun menegaskan aksi ini tidak ditunggangi kepentingan politik.
”Aksi ini adalah untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2024. Kenapa dimajukan karena kita tidak terlibat dengan politik apapun. Karena 25 September sudah masa kampanye. Kita murni bukan untuk politik,” pungkas Koordinator Aksi, Bambang.
Editor: Supriyadi



