Jumat, 21 November 2025

Murianews, Pati – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati mencatat perkawinan anak di Pati menembus 250 kasus. Sukolilo menjadi kecamatan dengan kasus perkawinan anak tertinggi. 

Angka tersebut tercatat dari bulan Januari hingga Agustus 2024. Adapun Perempuan yang melakukan perkawinan anak sejumlah 204 orang, sedangkan laki-laki yang tercatat 43 orang. 

”Kalau untuk data perkawinan anak di Kabupaten Pati tahun 2024 sampai Agustus itu ada 250 orang,” ujar Kepala Dinsos P3AKB Kabupaten Pati, Indriyanto.

Berdasarkan catatannya, Kecamatan Sukolilo menjadi wilayah yang mempunyai angka perkawinan anak tertinggi dengan 25 kasus, diikuti Juwana (21), Tlogowungu (21), Margoyoso (17), Margorejo (16) dan Kayen (14). 

Indriyanto pun mengungkapkan penyebab terjadinya perkawinan anak. Salah satunya hamil di luar nikah. Hal ini membuat Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Bahagia yang berada di dinasnya terpaksa memberikan rekomendasi agar mereka mendapatkan dispensasi kawin dari PA Pati. 

”Selain ada yang hamil itu juga rata-rata banyak yang sudah melakukan hubungan suami istri,” ungkapnya. 

Meskipun demikian, Indriyanto menilai faktor tingginya perkawinan anak di Bumi Mina Tani yakni bermula dari kemiskinan serta akses pendidikan anak yang hanya mencapai di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

”Faktor-faktor perkawinan anak ini kan banyak ya salah satunya juga terkait dengan kemiskinan termasuk juga akses pendidikan mereka juga setelah SMP itu tidak melanjutkan,” jelasnya. 

Saat disinggung terkait adanya kasus Stunting di Kabupaten Pati, pihaknya menjelaskan bahwa perkawinan anak juga dapat menyumbang angka stunting. Lantaran pada saat perempuan mengandung ada kemungkinan ketidak maksimalan organ yang bekerja. 

”Sehingga kalau menikah dalam kondisi yang tidak siap secara fisik alat reproduksinya biasanya juga secara psikis yang namanya anak-anak kan belum, itu nanti kalau memasuki usia perkawinan hamil itu juga tidak maksimal, apalagi kalau belum mempunyai ekonomi yang kuat,” jelasnya. 

Lebih lanjut, pihaknya pihak Dinsos P3AKB Pati tengah berupaya untuk meminimalisir angka perkawinan anak. Tujuannya di tahun yang akan datang tidak separah dengan tahun ini. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler