Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Pati 2024 dihadapkan sejumlah ancaman, mulai dari kabar hoaks atau berita bohong hingga politik identitas. Maka dari itu media massa dinilai perlu berperan menangkal. 

Hal ini terungkap dalam Media Gethering KPU Kabupaten Pati dengan PWI Kabupaten Pati di Rumah Makan Pawon Simbah, Senin (30/9/2024). Acara itu dihadiri puluhan wartawan dari PWI maupun IJTI Muria Raya. 

Ketua PWI Kabupaten Pati, Moch Noor Effendi memaparkan Pilkada Pati dihadapkan sejumlah tantangan. Mulai dari hoaks, politik identitas hingga politik uang. 

Menurutnya, media massa harus berperan untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Media massa dinilai bisa menjadi verifikator agar publik bisa terbantu dalam memilah informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

”Media punya banyak tantangan pada momentum Pilkada ini. Di antaranya hoaks, politik uang, dan politik identitas. Harapan saya teman-teman bisa menjaga netralitas, tetap pada rel dan koridor kode etik. Selain itu diharapkan media bisa mempertajam kerja verifikasi data maupun fakta,” ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Ketua KPU Pati, Supriyanto. Ia menilai hoaks hingga politik identitas bisa merusak tatanan demokrasi. Bahkan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan di masyarakat. 

”Ini menjadi tugas bersama. Berita yang disajikan harus dari sumber utama dan kredibel. Politisasi SARA atau identitas menjadi tantangan tidak hanya di Kabupaten Pati saja tetapi di Indonesia,” kata dia. 

Meksipun demikian, ia menilai politik identitas di Kabupaten Pati sedikit redam dari pada Pilkada sebelumnya. Namun di sisi lain, politik uang masih menghantui proses demokrasi di Bumi Mina Tani. 

”Politik uang PR bersama. Kami melihat masih banyak fenomena ’tidak ada uang tidak nyoblos’. Ini menjadi keprihatinan kita. Ada degradasi. Diharapkan politik uang bisa dieliminer. Karena politik uang bisa mendistorsi demokrasi kita,” imbuh dia. 

Supriyanto menambahkan, insan media massa turut menyukseskan gelaran pesta demokrasi ini dengan cara melakukan peliputan tahapan-tahapan Pilkada dan menyampaikannya kepada publik lewat platform masing-masing dengan berimbang. 

”Sama dengan penyelenggara, KPU Kabupaten Pati dan jajaran di bawah, baik PPK, PPS, dan KPPS, wartawan se-kabupaten Pati juga diharapkan bisa ikut menyukseskan Pilkada. Antara lain dengan cara menjaga netralitas, sehingga pemberitaan yang muncul bisa berimbang,” pungkas dia. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler