Bupati Rembang mengatakan total panjang jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab mencapai sekitar 660 kilometer. Jika ditambahkan dengan jalan desa, jalan provinsi, dan jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, total panjangnya lebih dari 845 kilometer.
Pada tahun 2018, sebanyak 72 paket proyek peningkatan jalan dengan anggaran Rp 76 miliar berhasil memperbaiki lebih dari 110 kilometer jalan. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 118,8 kilometer jalan telah diaspal dan dicor.
Meskipun Pemkab Rembang terus menganggarkan dana besar untuk pembangunan jalan, Bupati Hafidz tidak memungkiri bahwa masih ada jalan yang dalam kondisi rusak. Berbagai faktor, seperti muatan berat kendaraan dan cuaca ekstrem, menjadi penyebab kerusakan tersebut.
”Itu data fakta, kalau ada jalan tetap masih ada, ada jalan berlubang ya ada, apalagi ruas jalan Pamotan - Celengan. Kalau Pamotan - Pancur itu jalan provinsi, yang masih jelek dari SMA sampai SMP 1 Pamotan, saya hafal pak. Selain itu, sampai perbatasan sudah mulus semua,” jelas Bupati Rembang.
Murianews, Rembang – Bupati Rembang, Jawa Tengah, Abdul Hafidz pamer prestasi jelang lengser. Ia mengaku sudah membangun lebih dari 501 kilometer jalan selama dua periode menjabat di Kabupaten Rembang, sejak 2018 hingga 2024.
Bupati Rembang mengatakan total panjang jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab mencapai sekitar 660 kilometer. Jika ditambahkan dengan jalan desa, jalan provinsi, dan jalan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, total panjangnya lebih dari 845 kilometer.
Ia mengungkapkan setiap tahun, Pemkab Rembang mengalokasikan puluhan miliar rupiah untuk perbaikan infrastruktur jalan. Total anggaran yang telah digelontorkan mencapai lebih dari Rp509,5 miliar, yang digunakan untuk memperbaik jalan di wilayah pegunungan hingga perkotaan.
Pada tahun 2018, sebanyak 72 paket proyek peningkatan jalan dengan anggaran Rp 76 miliar berhasil memperbaiki lebih dari 110 kilometer jalan. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 118,8 kilometer jalan telah diaspal dan dicor.
Meskipun Pemkab Rembang terus menganggarkan dana besar untuk pembangunan jalan, Bupati Hafidz tidak memungkiri bahwa masih ada jalan yang dalam kondisi rusak. Berbagai faktor, seperti muatan berat kendaraan dan cuaca ekstrem, menjadi penyebab kerusakan tersebut.
”Itu data fakta, kalau ada jalan tetap masih ada, ada jalan berlubang ya ada, apalagi ruas jalan Pamotan - Celengan. Kalau Pamotan - Pancur itu jalan provinsi, yang masih jelek dari SMA sampai SMP 1 Pamotan, saya hafal pak. Selain itu, sampai perbatasan sudah mulus semua,” jelas Bupati Rembang.
Hingga 2023......
Hingga 2023, dari total 845 kilometer lebih dari 70,9% jalan berada dalam kondisi mantap. Rinciannya 53,88% dalam kondisi baik dan 17,09% dalam kondisi sedang.
Sementara, 29,03% jalan masih dalam kondisi tidak mantap, terdiri atas 10,94% jalan rusak ringan dan 18,09% rusak berat.
Pada tahun 2025 mendatang, Pemkab Rembang telah menyiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk peningkatan 23 ruas jalan. Beberapa ruas jalan yang akan diperbaiki di antaranya adalah ruas Kepohagung Pamotan-Banyuurip Gunem, Jape-Tuyuhan, dan Clangapan-Pamotan.
”Itu sudah kami rancang semua, karena memang saya terbatas waktu (masa jabatan), saya siapkan Rp100 miliar untuk 2025. InsyaAllah hampir tuntas. Kalau saja masa jabatan kepala daerah ini tidak dipotong setahun, beres masalah jalan,” pungkas Bupati Rembang.
Editor: Budi Santoso