Berdasarkan keterangan warga, air tiba-tiba datang dari Sungai Simo sekitar pukul 16.30 WIB. Air terus meninggi hingga membuat puluhan rumah di Desa Gadingrejo tergenang banjir.
”Banjir datang sekitar pukul 16.30 WIB. Sekarang ketinggian sekitar 50 sentimeter. Ndak sampai sepuluh menit sudah tinggi. Puluhan rumah yang tergenang,” ujar salah satu warga Desa Gadingrejo, Tyok kepada Murianews.com.
Ia memaparkan, banjir dipicu tingginya intensitas hujan di Pegunungan Muria pada Selasa siang. Banyaknya lahan yang kritis membuat air hujan langsung turun ke wilayah bawah.
”Hujan kurang deras di sini tadi. Hulu di Pegunungan Muria yang deras,” kata Tyok.
Lantaran limpahan air dari Pegunungan Muria, Sungai Simo pun cepat meluap. Ditambah, kondisi sungai yang banyak sampah. Hal ini membuat aliran air tersendat dan menggenangi rumah warga.
Tyok dan warga lainnya pun sempat membersihkan rumah masing-masing. Namun sayangnya, banjir datang lagi pada Selasa sore. Tyok pun berharap Sungai Simo segera dinormalisasi.
Murianews, Pati – Banjir jalan Pantura Pati-Juwana meluas ke permukiman warga. Kini, banjir sudah masuk ke Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Selasa (18/2/2025) sore.
Berdasarkan keterangan warga, air tiba-tiba datang dari Sungai Simo sekitar pukul 16.30 WIB. Air terus meninggi hingga membuat puluhan rumah di Desa Gadingrejo tergenang banjir.
”Banjir datang sekitar pukul 16.30 WIB. Sekarang ketinggian sekitar 50 sentimeter. Ndak sampai sepuluh menit sudah tinggi. Puluhan rumah yang tergenang,” ujar salah satu warga Desa Gadingrejo, Tyok kepada Murianews.com.
Ia memaparkan, banjir dipicu tingginya intensitas hujan di Pegunungan Muria pada Selasa siang. Banyaknya lahan yang kritis membuat air hujan langsung turun ke wilayah bawah.
”Hujan kurang deras di sini tadi. Hulu di Pegunungan Muria yang deras,” kata Tyok.
Lantaran limpahan air dari Pegunungan Muria, Sungai Simo pun cepat meluap. Ditambah, kondisi sungai yang banyak sampah. Hal ini membuat aliran air tersendat dan menggenangi rumah warga.
Ia memaparkan, banjir bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, banjir juga datang ke puluhan rumah warga pada Senin (17/2/2025) kemarin. Banjir sempat surut pada Senin tengah malam.
Tyok dan warga lainnya pun sempat membersihkan rumah masing-masing. Namun sayangnya, banjir datang lagi pada Selasa sore. Tyok pun berharap Sungai Simo segera dinormalisasi.
Tidak Buang Sampah di Sungai Simo...
”Ketinggian tinggi kemarin. Tadi pagi sudah dibersihkan. Tapi ini banjir lagi. Surut sekitar pukul 23.00 WIB malam,” pungkas dia.
Ia meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran Sungai Simo. Warga khawatir bila kebiasaan buruk ini terus dilakukan, banjir terus menggenangi desa mereka.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati sebelumnya telah menetapkan siaga bencana saat musim hujan. Pasalnya, berbagai bencana memang rawan terjadi di musim ini.
Mulai dari banjir, tanah longsor hingga puting beliung. Status siaga bencana ini ditetapkan sejak Desember 2024 hingga Maret 2025.
Editor: Dani Agus