Lokasi dapur umum ini tepatnya di Jalan Hayam Wuruk, di seberang RS Permata Bunda Purwodadi.
Padahal, pihak Kodim Grobogan yang dikenal sebagai pengkoordinir program tersebut menyatakan dapur umum yang sudah terbangun yakni di wilayah Kecamatan Grobogan dan Wirosari.
Meski saat ini, dapur umum MBG yang sudah beroperasi baru di Kecamatan Grobogan. Adapun dapur umum di Purwodadi itu berdiri di atas lahan milik seseorang bernama Isnaini Nurnainingsih.
”Ini SPPG (dapur umum) dari Yayasan Cahaya Hati. Jadi, berdirinya secara mandiri, dan sudah mendaftar ke BGN (Badan Gizi Nasional). Setahu saya, secara MoU belum, tapi sudah didatangi tiga kali oleh BGN,” kata dia, Selasa (17/2/2025).
Murianews, Grobogan – Sebuah dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau yang nama resminya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mandiri berdiri di tengah Kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Lokasi dapur umum ini tepatnya di Jalan Hayam Wuruk, di seberang RS Permata Bunda Purwodadi.
Padahal, pihak Kodim Grobogan yang dikenal sebagai pengkoordinir program tersebut menyatakan dapur umum yang sudah terbangun yakni di wilayah Kecamatan Grobogan dan Wirosari.
Meski saat ini, dapur umum MBG yang sudah beroperasi baru di Kecamatan Grobogan. Adapun dapur umum di Purwodadi itu berdiri di atas lahan milik seseorang bernama Isnaini Nurnainingsih.
Perempuan yang akrab disapa Naning itu mengatakan, dapur umum tersebut dibangun di bawah naungan Yayasan Cahaya Hati yang berada di Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.
”Ini SPPG (dapur umum) dari Yayasan Cahaya Hati. Jadi, berdirinya secara mandiri, dan sudah mendaftar ke BGN (Badan Gizi Nasional). Setahu saya, secara MoU belum, tapi sudah didatangi tiga kali oleh BGN,” kata dia, Selasa (17/2/2025).
Naning mengaku, belum mengetahui bila pendirian dapur umum MBG harus sepengetahuan pihak kodim setempat. Namun, pihaknya sudah didatangi pihak kodim. Meski, dari konfirmasinya, dapur umum tersebut belum terdata.
Mengontrak Lahan Selama Satu Tahun...
”Belum tahu kalau ternyata harus lapor ke lodim dulu. Ini tadi kebetulan dari kodim sudah datang dan diwejangi (dikasih pengertian). Menurut mereka, setelah dilakukan pengecekan data, belum ada nama SPPG kami,” imbuhnya.
Naning mengaku, pihaknya telah mengontrak lahan selama satu tahun untuk dapur umum tersebut. Sedangkan, untuk karyawannya, pihaknya mempersiapkan sebanyak 70 orang.
Dia mengklaim, pembangunan dapur umum tersebut sudah sesuai dengan BGN.
”Untuk maksimal kontrak lima tahun, tapi kami kontrak satu tahun dulu sambil melihat perkembangannya. Ini pembangunannya sudah sesuai yang dipersyaratkan dari BGN,” ungkap dia.
Sementara itu, Dandim 0717/Grobogan Letkol Kav Barid Budi Susila menegaskan, hingga kini hanya ada tiga SPPG atau dapur umum yang sudah terdata resmi di Grobogan. Dua di Kecamatan Grobogan dan satu di Kecamatan Wirosari.
”Belum laporan ke kodim, belum ada di data kami. Nanti akan dicek. Daftarnya memang langsung ke BGN, tetapi harus laporan ke kodim supaya tidak tumpang tindih tempatnya,” katanya.
Editor: Dani Agus