Selain bertujuan menghidupkan malam Idulfitri, hal ini juga untuk meramaikan masjid.
”Kita sudah rapat dengan Forkopimda. Jadi kemungkinan takbir keliling nanti di wilayah masjid masing-masing. Tidak ada keliling. (Takbir keliling) hanya di pusatkan di Alun-alun Pati,” ujar Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama kepada Murianews.com, Kamis (6/3/2025).
Selain memakmurkan masjid, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Bumi Mina Tani. Pihaknya tidak mau takbir keliling, apalagi memakai sound horeg menimbulkan kegaduhan, pertengkaran hingga perpecahan.
”Sound horeg kita imbau untuk tidak digunakan. Kita juga sudah sepakat dengan pihak Pemerintahan (Kabupaten Pati). Dari kepala desa imbau masyarakat untuk tidak menggunakan sound horeg,” ungkap Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.
Bila ada masyarakat yang masih nekad takbir keliling dan menggunakan sound horeg, Kapolresta Pati mengaku tak segan-segan bakal menindak secara tegas. Baik membubarkan hingga terancam menyita sound horeg.
”Kalau melanggar dan menganggu ketertiban masyarakat, kita akan melakukan tindakan tegas,” tutur Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.
Murianews, Pati – Warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah diminta tak menggelar takbir keliling dengan menggunakan sound horeg di malam Idulfitri 1446 atau Lebaran 2025.
Larangan ini diungkapkan oleh Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama. Sebagai gantinya, ia mengimbau kepada warga untuk menggelar takbir di masjid setempat.
Selain bertujuan menghidupkan malam Idulfitri, hal ini juga untuk meramaikan masjid.
”Kita sudah rapat dengan Forkopimda. Jadi kemungkinan takbir keliling nanti di wilayah masjid masing-masing. Tidak ada keliling. (Takbir keliling) hanya di pusatkan di Alun-alun Pati,” ujar Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama kepada Murianews.com, Kamis (6/3/2025).
Selain memakmurkan masjid, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Bumi Mina Tani. Pihaknya tidak mau takbir keliling, apalagi memakai sound horeg menimbulkan kegaduhan, pertengkaran hingga perpecahan.
”Sound horeg kita imbau untuk tidak digunakan. Kita juga sudah sepakat dengan pihak Pemerintahan (Kabupaten Pati). Dari kepala desa imbau masyarakat untuk tidak menggunakan sound horeg,” ungkap Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.
Bila ada masyarakat yang masih nekad takbir keliling dan menggunakan sound horeg, Kapolresta Pati mengaku tak segan-segan bakal menindak secara tegas. Baik membubarkan hingga terancam menyita sound horeg.
”Kalau melanggar dan menganggu ketertiban masyarakat, kita akan melakukan tindakan tegas,” tutur Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama.
Pro Kontra Sound Horeg…
Sebagai informasi, penggunaan sound horeg memang menjadi pro kontra di masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung dan suka melakukan karnaval hingga takbir keliling dengan menggunakan sound horeg.
Namun, kebanyakan masyarakat risih dengan bising sound horeg yang memekikkan telinga. Suaranya membuat dada hingga bangunan bergetar. Bahkan beberapa kasus, kaca rumah warga pecah lantaran suara sound horeg yang terlalu nyaring.
Editor: Supriyadi