Sikap tertutup pihak rumah sakit ini menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dalam rekrutmen calon pegawai tetap tersebut.
Sebanyak 287 tenaga honorer mengikuti tahapan tes wawancara yang digelar di Aula Seruni RSUD Soewondo. Tes wawancara ini merupakan lanjutan dari tes kompetensi dasar (TKD) yang sebelumnya telah mereka lalui.
Proses tes wawancara dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni Kamis dan Jumat (10-11/4/2025).
Sejumlah wartawan mencoba meminta izin kepada salah satu petugas humas agar bisa mewawancarai Direktur RSUD RAA Soewondo, Rini Susilowati. Namun, yang bersangkutan tak mengizinkan.
”Semua yang berkaitan dengan seleksi pegawai tidak tepat menjadi pegawai tetap nanti ya. Akan ada perintah langsung,” ujar dia.
Awak media pun meminta izin untuk mengambil gambar di luar ruangan. Ia pun mengizinkan. Wanita tersebut kemudian pergi dan masuk ke salah satu ruangan.
Murianews, Pati – Proses seleksi tenaga honorer RSUD Soewondo Pati menjadi sorotan lantaran digelar secara tertutup. Bahkan sejumlah wartawan pun dilarang melakukan peliputan dan mewawancarai peserta seleksi yang kini memasuki tahap tes wawancara, Kamis (10/4/2025).
Sikap tertutup pihak rumah sakit ini menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dalam rekrutmen calon pegawai tetap tersebut.
Sebanyak 287 tenaga honorer mengikuti tahapan tes wawancara yang digelar di Aula Seruni RSUD Soewondo. Tes wawancara ini merupakan lanjutan dari tes kompetensi dasar (TKD) yang sebelumnya telah mereka lalui.
Proses tes wawancara dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni Kamis dan Jumat (10-11/4/2025).
Sejumlah wartawan mencoba meminta izin kepada salah satu petugas humas agar bisa mewawancarai Direktur RSUD RAA Soewondo, Rini Susilowati. Namun, yang bersangkutan tak mengizinkan.
Humas RSUD Soewondo itu mengaku jika Direktur untuk saat ini belum berkenan untuk diwawancarai. Ia meminta agar wartawan menunggu konferensi pers yang bakal digelar usai seluruh proses tes selesai selesai.
”Semua yang berkaitan dengan seleksi pegawai tidak tepat menjadi pegawai tetap nanti ya. Akan ada perintah langsung,” ujar dia.
Awak media pun meminta izin untuk mengambil gambar di luar ruangan. Ia pun mengizinkan. Wanita tersebut kemudian pergi dan masuk ke salah satu ruangan.
Diarahkan ke lift...
Setelah diizinkan mengambil gambar di luar ruangan, para wartawan mencoba mendekati dan mewawancarai beberapa tenaga honorer yang sedang menunggu.
Namun, upaya ini kembali dihalangi oleh petugas RSUD Soewondo lainnya. Petugas tersebut bahkan menyodorkan sambungan telepon yang ternyata terhubung dengan petugas humas yang sebelumnya ditemui.
Tak lama kemudian, seorang yang diduga humas RSUD Soewondo kembali menghampiri wartawan dan melarang untuk wawancarai para tenaga honorer. Awak media kemudian diantar menuju lift untuk meninggalkan Aula Seruni.
”Minta tolong teman-teman media diinformasikan untuk tidak meliput gambar dan interview tentang tes dulu ya. Menunggu waktu luang Bu Dir. Nanti bareng bareng semua media,” ujar dia.
Sementara itu salah satu wartawan yang ikut liputan tersebut Y (inisial) menyayangkan dengan sikap RSUD RAA Soewondo. Ia berharap Rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bisa lebih transparan.
”Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya bisa lebih transparan. Apalagi ini merupakan rumah sakit milik pemerintah,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar