Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Masyarakat kabupaten Pati yang tergabung dalam Sukolilo Bangkit mengaku kecewa dengan inspeksi mendadak (sidak) tambang ilegal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pati, Rabu (30/4/2025).

Kekecewaan ini muncul lantaran sidak tersebut tak mengabulkan tuntutan warga, yakni menutup seluruh tambang ilegal di Kecamatan Sukolilo. Tak hanya itu, mereka juga kecewa lantaran pemerintah tak berani menyita alat berat.

”Kami jelas-jelas kecewa sidak hanya normatif saja. ketika di lapangan kita melihat korban longsor, ada bukti alat berat tapi faktanya sidak gabungan tak berani menyita atau mengambil alat berat di situ,” ujar Koordinator Sukolilo Bangkit Slamet Riyanto.

Pihaknya ikut mengawal sidak yang juga diikuti Polsek Sukolilo, Dinas ESDM Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, DPMPTS Kabupaten Pati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.

Sukolilo Bangkit pun sempat mendesak kepada pemerintah untuk menutup dan menyita alat berat yang masih berada di lokasi tambang ilegal baik di Desa Kedungwinong maupun lainnya. Namun, para pejabat enggan menyita dan menutup tambang ilegal tersebut.

Slamet juga jengah dengan sikap para penambang ilegal. Bahkan, tambang ilegal yang mengalami longsor dan dipasang garis Satpol PP masih saja diambil batu-batunya. Padahal longsoran batu tersebut merupakan milik petani yang lahannya ikut longsor.

”Lucunya sekali di lokasi tambang yang longsor, sudah ada garis polisi dari Satpol PP, tapi ada oknum-oknum yang sengaja mengambil batu longsor itu. Meskipun melalui manual. Ditrabas. Kita ada videonya penambangan dari batu timur mengambil batu yang longsor untuk dijual. Padahal ada garis Satpol PP. Ini terkesan Pemkab tidak dihargai,” tutur dia.

DPMPTSP Siap menindak...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler