Rabu, 19 November 2025

Murianews, PatiKebijakan lima hari sekolah yang rencananya diterapkan mulai tahun ajar 2025/2026 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah diminta untuk dikaji lagi.

Itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Fakultas Tarbiyah Institut Pesantren Mathali'ul Falah (Ipmafa) Pati di Aula Lantai 2 Ipmafa, Jumat (30/5/2025).

Dalam agenda bertemakan ”5 Hari Sekolah: Revolusi Pendidikan atau Bencana Generasi?” itu Rektor Ipmafa Pati sekaligus Ketua Tanfidziah PWNU Jateng KH Abdul Ghofarrozien menjadi Keynote Speaker.

Acara itu juga menghadirkan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (Aspendif), KH Ahmad Fadlullah Turmuzi dan Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah, Moh Zein Adv menjadi pemantik utama.

KH Abdul Ghofarrozien menekankan empat hal sebelum kebijakan diterapkan, yakni konten dari kebijakan itu dan komitmen para pihak yang bersinggungan.

Kemudian, kapabilitas pelaksana dalam menyelenggarakan serta kultur, atau kesesuaian dengan tradisi dan budaya masyarakat setempat.

”Landasan yuridis kebijakan ini juga perlu dikritisi karena Permendikbud 23/2017 telah dikoreksi dengan Perpres Nomor 87/2017 bahwa penerapan hari sekolah harus mempertimbangkan SDM, sarana prasarana, kearifan lokal, dan tokoh agama/masyarakat,” ujar Gus Rozien.

Sementara itu... 

Komentar

Terpopuler