Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi menjelaskan banjir rob masih menggenangi 36 rumah di RT 05 RW 01. Satu RT tersebut tergenang air sejak dua pekan lebih. Ketinggian banjir rob juga belum menunjukan tanda menurun.
”Masih tinggi kayak kemarin. ketinggian sekitar 20 sentimeter di rumah dan sekitar 50 sentimeter di pekarangan dan jalan. Sudah 20 harian rob menerjang Desa Tunggulsari. Kalau menggenang rumah sekitar 15 hari. Tapi rob menerjang sudah 20 hari,” ujar Setyo kepada Murianews.com, Rabu (4/6/2025).
Selain pemukiman warga, sekitar 107 hektare lahan tambak ikan nila juga tergenang banjir rob. Hutan mangrove di timur Desa tak kuat menahan kencangnya gelombang air pasang.
Petani tambak pun terancam gagal panen karena banjir rob ini. Kepala Desa mengungkapkan kerugian atas bencana alam ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Murianews, Pati – Bencana rob di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah belum berakhir. Sudah 20 hari warga berjibaku dengan banjir rob yang menggenangi seratusan hektare tambak ikan dan pemukiman warga, hingga Rabu (4/6/2025).
Banjir rob mulai terjadi di Desa Tunggulsari sejak pertengahan Mei 2025 lalu. Hingga kini, banjir rob masih bertahan di Desa Tunggulsari. Meskipun demikian, warga masih enggan meninggalkan rumahnya. Warga masih bertahan di rumah masing-masing.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi menjelaskan banjir rob masih menggenangi 36 rumah di RT 05 RW 01. Satu RT tersebut tergenang air sejak dua pekan lebih. Ketinggian banjir rob juga belum menunjukan tanda menurun.
”Masih tinggi kayak kemarin. ketinggian sekitar 20 sentimeter di rumah dan sekitar 50 sentimeter di pekarangan dan jalan. Sudah 20 harian rob menerjang Desa Tunggulsari. Kalau menggenang rumah sekitar 15 hari. Tapi rob menerjang sudah 20 hari,” ujar Setyo kepada Murianews.com, Rabu (4/6/2025).
Selain pemukiman warga, sekitar 107 hektare lahan tambak ikan nila juga tergenang banjir rob. Hutan mangrove di timur Desa tak kuat menahan kencangnya gelombang air pasang.
Petani tambak pun terancam gagal panen karena banjir rob ini. Kepala Desa mengungkapkan kerugian atas bencana alam ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Bantuan...
Kondisi banjir rob Pati juga membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mengeluarkan sejumlah bantuan. Hingga kini, setidaknya sudah ada tiga tahap bantuan sembako untuk warga.
”Sudah ada tiga tahap pemberian bantuan. pertama untuk 170 kk yang terdampak pada 25 dan 26 Mei distribusi bantuan. Terus kemarin khusus RT 5 RW 1 yang terdampak. Kemudian ini tadi saya juga ke BPBD untuk mengambil bantuan beras untuk warga RT 5 terdampak,” tutur Setyo.
Meskipun demikian, ia menilai petani tambak perlu mendapatkan bantuan bibit nila salin pasca banjir rob surut nanti. Bantuan ini diperlukan untuk mengurangi beban kerugian petani tambak.
”Bantuan bibit ikan diperlukan pascarob, kalau nanti ketinggian air normal. Kalau saat ini masih rawan juga,” pungkas Setyo.
Editor: Budi Santoso