Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Banjir rob di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tak hanya menerjang pemukiman dan tambak milik warga. Bencana yang disebabkan tingginya permukaan air laut juga membuat wisata mangrove Tunggulsari Pati lumpuh.

Sejumlah fasilitas wisata mangrove Tunggulsari Pati yang dibangun pada 2018 lalu tampak rusak. Banjir rob yang menerjang beberapa kali mengakibatkan akses jembatan kayu, tempat selfie hingga warung pedagang rusak.

”Dampak banjir rob tahun ini, selain rumah warga yang terdampak, ada dampak yang lebih besar lagi di sektor lingkungan. Terutama di sektor pariwisata. Yakni wisata mangrove Tunggulsari Pati,” tutur Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi, Sabtu (31/5/2025).

Wisata yang sempat viral dan menjadi favorit pada tahun 2020 itu pun kini sepi. Libur panjang seperti saat ini yang biasanya ramai. Namun kini wisata mangrove Tunggulsari Pati rusak tak kuat menahan gelombang ombak laut.

Setyo Wahyudi mengaku banjir rob mulai mengikis hutan mangrove di desanya pada Mei 2022 lalu. Sejak saat itu, banjir rob sering datang dengan intensitas ombak besar dan tinggi.

”Sehingga abrasi pada tiga tahun terakhir besar. Sehingga luasan hutan mangrove yang habis luasannya 3 hektare. Baik dari batas Desa Jepat Kidul, dan Jepat Lor,” ungkap dia.

Hutan mangrove pun kini sudah mulai mengikis gara. Dari yang sebelumnya lebat, kini hanya tinggal sekitar 100 meter dari bibir pantai.

”Air laut yang datang dari timur tidak ada penghalang lagi. Sehingga air laut sampai ketinggian melebihi area parkir Mina mangrove dan sepanjang badan jalan menuju akses ini,” ungkapnya.

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler