Desa tersebut yakni, Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Sudah satu bulan lebih desa ini tergenang banjir rob. Banjir rob, mulai datang sejak 18 Mei 2025 lalu. Hingga kini, banjir rob masih menggenangi pemukiman warga.
Setidaknya satu RT tergenang banjir diakibatkan pasangnya air laut. RT tersebutu berada di RT 05 RW 01 dengan total 38 rumah warga tergenang. Tak hanya rumah, mushola di wilayah tersebut juga tergenang.
”Kalau tidak ditanggulangi bisa seperti Sayung (Kabupaten Demak) beberapa desa bisa hilang,” ujar aktivis mangrove Desa Tunggulsari, Karnawi kepada Murianews.com, Sabtu (21/6/2025).
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Tunggulsari Setyo Wahyudi. Ia pun berharap Pemkab Pati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah hingga Pemerintah Pusat ikut menanggulangi rob di Desa Tunggulsari.
”Takutnya kalau tidak ada penanganan serius bisa menjadi seperti di (Kecamatan) Sayung. Sekarang masyarakat sudah menggunakan warung untuk tambak-tambak,” kata Setyo Wahyudi.
Sebenarnya pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir rob di Kecamatan Tayu. Mulai dari melakukan penanaman mangrove hingga peninggian jalan.
Murianews, Pati – Banjir rob mengancam pesisir Pati, Jawa Tengah. Bahkan salah satu desa di Bumi Mina Tani ini terancam hilang seperti nasib sejumlah desa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Desa tersebut yakni, Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Sudah satu bulan lebih desa ini tergenang banjir rob. Banjir rob, mulai datang sejak 18 Mei 2025 lalu. Hingga kini, banjir rob masih menggenangi pemukiman warga.
Setidaknya satu RT tergenang banjir diakibatkan pasangnya air laut. RT tersebutu berada di RT 05 RW 01 dengan total 38 rumah warga tergenang. Tak hanya rumah, mushola di wilayah tersebut juga tergenang.
”Kalau tidak ditanggulangi bisa seperti Sayung (Kabupaten Demak) beberapa desa bisa hilang,” ujar aktivis mangrove Desa Tunggulsari, Karnawi kepada Murianews.com, Sabtu (21/6/2025).
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Tunggulsari Setyo Wahyudi. Ia pun berharap Pemkab Pati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah hingga Pemerintah Pusat ikut menanggulangi rob di Desa Tunggulsari.
”Takutnya kalau tidak ada penanganan serius bisa menjadi seperti di (Kecamatan) Sayung. Sekarang masyarakat sudah menggunakan warung untuk tambak-tambak,” kata Setyo Wahyudi.
Sebenarnya pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir rob di Kecamatan Tayu. Mulai dari melakukan penanaman mangrove hingga peninggian jalan.
Lakukan peningggian...
”Kita melakukan peninggian. Tapi kita selalu dihadapkan dengan datang rob lagi. Jadi jalan tetap tinggi dan tergenang sampai tergenang dengan ketinggian 40 sentimeter,” tutur Setyo Wahyudi.
Saat ini, sebanyak 38 rumah di Desa Tunggulsari masih tergenang banjir rob. Banjir rob terjadi sejak 18 Mei 2025 lalu. Dengan demikian, lebih dari satu bulan banjir rob menggenangi desa tersebut.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir rob di Kabupaten Pati juga menggenangi ratusan hektare tambak ikan. Selain di Desa Tunggulsari, tambak ikan di sejumlah desa lainnya juga ikut terdampak. Kerugian atas bencana ini ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Editor: Anggara Jiwandhana