”Kami pertemukan dari kelompok PKL dan SPPG. PKL minta pembagian MBG itu setelah istirahat pertama. Setelah rembuk dengan pihak terkait, dinas pendidikan, guru, kemenag dan SPPG akhirnya disepakati setelah istirahat,” ujar Camat Dukuhseti, Suhartono.
Meskipun demikian, untuk pendistribusian MBG kelas 1 dan kelas 2 SD diperbolehkan sebelum istirahat pertama atau sebelum pukul 09.00 WIB. Sementara untuk kelas 3 SD keatas, termasuk SMP dan SMA, pendistribusian dimulai pukul 10.00 WIB.
”Semoga ini bisa diterima oleh SPPG maupun PKL. Semoga nanti SPPG menindaklanjuti. Kalau kelas 1 dan 2 dibagikan saat pagi. Untuk kelas 3 ke atas setelah istirahat pernah atau jam 10 keatas,” kata Suhartono.
Kelompok Pedang Keliling (KPK) Dukuhseti, Muhammad Zamroni mengaku senang dengan hasil ini. Menurutnya, kesepakatan ini membuat PKL bisa sedikit bernafas lega.
”Kami dari kelompok PKL sangat puas dengan hasil ini. Semua berkomitmen untuk menghormati keputusan. PKL jalan dan MBG juga harus jalan karena ini program pemerintah,” tutur pedagang gorengan dan es ini.
Murianews, Pati – Jadwal pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati diubah. Pengubahan ini dilakukan setelah puluhan pedagang kaki lima (PKL) menggelar protes pada Rabu (5/11/2025).
Usai mendapatkan protes dari para PKL, Pemerintah Kecamatan Dukuhseti menggelar audiensi di Aula Kantor Kecamatan pada Jumat (7/11/2025). Hasilnya, SPPG diminta menggeser waktu pendistribusian dari semula pagi menjadi setelah istirahat pertama.
”Kami pertemukan dari kelompok PKL dan SPPG. PKL minta pembagian MBG itu setelah istirahat pertama. Setelah rembuk dengan pihak terkait, dinas pendidikan, guru, kemenag dan SPPG akhirnya disepakati setelah istirahat,” ujar Camat Dukuhseti, Suhartono.
Meskipun demikian, untuk pendistribusian MBG kelas 1 dan kelas 2 SD diperbolehkan sebelum istirahat pertama atau sebelum pukul 09.00 WIB. Sementara untuk kelas 3 SD keatas, termasuk SMP dan SMA, pendistribusian dimulai pukul 10.00 WIB.
”Semoga ini bisa diterima oleh SPPG maupun PKL. Semoga nanti SPPG menindaklanjuti. Kalau kelas 1 dan 2 dibagikan saat pagi. Untuk kelas 3 ke atas setelah istirahat pernah atau jam 10 keatas,” kata Suhartono.
Kelompok Pedang Keliling (KPK) Dukuhseti, Muhammad Zamroni mengaku senang dengan hasil ini. Menurutnya, kesepakatan ini membuat PKL bisa sedikit bernafas lega.
”Kami dari kelompok PKL sangat puas dengan hasil ini. Semua berkomitmen untuk menghormati keputusan. PKL jalan dan MBG juga harus jalan karena ini program pemerintah,” tutur pedagang gorengan dan es ini.
Program MBG...
Ia mengaku terdampak dengan program MBG. Omzet penjualan menurun drastis hingga 50 persen usai MBG masuk di Kecamatan Dukuhseti.
”Sebelumnya memang dampaknya luar biasa. Sementara MBG bergulir di sekolah pendapatan kami turun drastis hampir 50 persen lebih. Untuk (beli) bahan bakunya saja kami kerepotan,” beber dia.
Dirinya berharap hasil audiensi ini menjadi komitmen bersama antara SPPG, PKL hingga pihak sekolah. Ia mengaku tetap mendukung program MBG asal tak terlalu memberikan dampak bagi pihaknya.
”Karena pembagiannya biasanya saat jam istirahat pertama. Jualan kami saat istirahat juga. Kami juga perlu makan. Kita juga dukung MBG tapi kami juga perlu makan,” tandas dia.
Sementara itu, perwakilan SPPG Kecamatan Dukuhseti tak mau diwawancara usai audiensi tersebut.
Editor: Budi Santoso