Kabar mengenai penangkapan sosok misterius ini langsung viral di media sosial, terutama Facebook, dalam beberapa hari terakhir. Dalam video yang beredar luas, terlihat sejumlah warga berkerumun. Mereka berhasil mengamankan kain putih yang diduga digunakan pelaku sebagai kostum pocong.
Kabar ini dibenarkan salah satu petugas polisi yang berjaga di sana, yakni Kepala Unit (Kanit) Provos Kepolisian Sektor (Polsek) Cluwak Aiptu Bambang Asmoro. Ia memaparkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di acara hajat khitanan.
”Iya betul pada saat ada pertunjukan dangdut tanggal 9 November pukul setengah 10 malam, masih ramai orang. Namun, kejadian di belakang rumah kebun jadinya sepi,” ujar dia, Rabu (12/11/2025).
Ia memaparkan, awalnya ada ibu-ibu memasak di belakang rumah, Secara tiba-tiba, muncul sosok putih yang menyerupai pocong.
”Itu kan ada ibu-ibu masak di belakang rumah yang punya hajat, yang satu masak, yang satu mungkin cuci piring, dari belakang muncul diduga teror pocong. Akan tetapi, entah maksud dan tujuannya apa belum tahu intinya menakut-nakuti, karena pelakunya gak sempat ketangkap,” lanjutnya.
Saat warga yang menyaksikan berteriak, datang warga lain mengejar sosok misterius berwarna putih yang diduga pocong. Kemudian, sosok tersebut ditangkap oleh warga.
Sayangnya, yang ditangkap hanyalah kain atasan mukena yang kemudian dibakar oleh warga yang menangkap.
Murianews, Pati – Warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, khususnya Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, dibuat heboh dan panik. Pasalnya, sebuah penampakan pocong jadi-jadian sempat meneror warga setempat pada Minggu (9/11/2025) malam lalu.
Kabar mengenai penangkapan sosok misterius ini langsung viral di media sosial, terutama Facebook, dalam beberapa hari terakhir. Dalam video yang beredar luas, terlihat sejumlah warga berkerumun. Mereka berhasil mengamankan kain putih yang diduga digunakan pelaku sebagai kostum pocong.
Usut punya usut teror pocong itu terjadi saat hajatan di salah satu rumah warga Dukuh Lembah, Desa Mojo bernama Mualim. Saat itu, warga sedang menikmati hajatan dangdut dan tiba-tiba muncul sosok putih di belakang rumah warga tersebut.
Kabar ini dibenarkan salah satu petugas polisi yang berjaga di sana, yakni Kepala Unit (Kanit) Provos Kepolisian Sektor (Polsek) Cluwak Aiptu Bambang Asmoro. Ia memaparkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB di acara hajat khitanan.
”Iya betul pada saat ada pertunjukan dangdut tanggal 9 November pukul setengah 10 malam, masih ramai orang. Namun, kejadian di belakang rumah kebun jadinya sepi,” ujar dia, Rabu (12/11/2025).
Ia memaparkan, awalnya ada ibu-ibu memasak di belakang rumah, Secara tiba-tiba, muncul sosok putih yang menyerupai pocong.
”Itu kan ada ibu-ibu masak di belakang rumah yang punya hajat, yang satu masak, yang satu mungkin cuci piring, dari belakang muncul diduga teror pocong. Akan tetapi, entah maksud dan tujuannya apa belum tahu intinya menakut-nakuti, karena pelakunya gak sempat ketangkap,” lanjutnya.
Saat warga yang menyaksikan berteriak, datang warga lain mengejar sosok misterius berwarna putih yang diduga pocong. Kemudian, sosok tersebut ditangkap oleh warga.
Sayangnya, yang ditangkap hanyalah kain atasan mukena yang kemudian dibakar oleh warga yang menangkap.
Hanya rukuh...
”Pada saat ibu-ibu teriak, dari dalam rumah keluar orang bermaksud menangkap, tetapi pas ditangkap hanya rukuh, pelaku dlosor lalu lari. Itu hanya rukuh, rukuh aja itu bagian atas, gak komplit,” terangnya.
Polsek Cluwak mengimbau agar warga tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pihaknya melakukan patroli rutin dan menekankan adanya pos keamanan lingkungan (poskamling) karena sebelumnya sempat pasif.
”Imbauan ke warga harap waspada, menjaga kamtibmas. Polsek mengadakan patroli, warga diimbau poskamling diaktifkan kembali karena akhir-akhir ini pasif. Tapi setelah kejadian itu Polsek Cluwak patroli, sehingga poskamling udah berjalan,” paparnya.
Ia menjelaskan kejadian teror pocong di Kecamatan Cluwak tidak ada kaitannya pada peristiwa yang sempat viral di tahun 2024 lalu. Sampai saat ini pihaknya tidak mengetahui motif apa yang dilakukan oleh oknum warga dengan menakut-nakuti sesama warga dengan sosok pocong jadi-jadian.
”Sementara belum terjawab yang di 2024, mungkin karena entah apa, wong motifnya kemarin belum jelas, itu hanya menakuti aja. Untuk 2024, itu belum ada jawaban, motifnya apa belum tahu,” tandasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana