Rabu, 19 November 2025


Apalagi, saat ini pihak PP Muhammadiyah juga sudah mengusulkan hari libur Iduladha tersebut menjadi dua hari. Tujuannya supaya jemaah bisa khusyuk menjalankan ibadah Iduladha.

Menanggapi hari libur tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo mengaku masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Ia pun menegaskan, pihaknya tidak bisa hanya sekadar mengikuti sebuah organisasi.

”Terkait libur Iduladha satu atau dua hari kami masih menunggu. Kami tidak bisa hanya mengikuti salah satu organisasi saja,” katanya, Senin (19/6/2023).

Baca: Muhammadiyah Usulkan Libur Iduladha Dua Hari, Ternyata Ini Tujuannya

Hartopo juga mengimbau, terkait adanya perbedaan pelaksanaan salat Iduladha menurutnya tidak perlu diperdebatkan. Pihaknya meminta agar masyarakat saling menghargai.

”Semuanya benar dan yang terpenting saling menghargai. Mau melaksanakan di tanggal 28 Juni atau di 29 Juni yang penting saling menghargai,” sambungnya.

Hartopo melanjutkan, dalam sebuah keputusan tidak bisa disamakan. Asalkan secara kaidah Islam sudah benar, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.
”Asalkan penentuannya secara Islam sudah benar, saya kira tidak masalah. Hal terpenting justru mengedepankan toleransi,” imbuhnya.Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia menetapkan Iduladha pada 29 Juni 2023. Sedangkan pihak Muhamadiyah menetapkan Iduladha pada 28 Juni 2023.Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah KH Tafsir mengimbau adanya perbedaan pelaksanaan Iduladha tidak perlu diperdebatkan. Sebab, perbedaan penetapan Iduladha bukanlah hal baru.”Tidak perlu diperdebatkan, tidak perlu alergi. Perbedaannya hanya di pemahaman, ketika diamalkan tetap berpahala,” imbuhnya.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler