Waktu Sekolah akan Tiba, Penjual Seragam Siswa Kudus Banjir Cuan
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 5 Juli 2023 12:31:26
Ayu Nurma, karyawan di salah satu kios penjualan seragam sekolah di Pasar Kliwon Kudus mengatakan, permintaan seragam sekolah mulai ramai sejak sebulan sebelum Ramadan.
Waktu itu, katanya, para bakul mulai kulakkan dan pembeli seragam sekolah berdatangan ke kiosnya.
Baca: Tekan Angka Putus Sekolah, Disdik Kota Semarang Diminta Lakukan Ini’’Permintaan seragam sekolah sejak sebelum puasa Ramadan itu sudah ada. Mendekati kenaikan kelas semakin banyak yang beli,’’ katanya, Rabu (5/7/2023).
Dia menyampaikan, setidaknya lebih dari 500 pcs seragam sekolah terjual dalam sehari. Dirinya memperkirakan hingga Agustus tahun ini masih banyak pembeli seragam sekolah.
’’Harga per pcs (bukan satu stel, red) nya mulai dari Rp 40 ribu. Kalau satu stel Rp 80 ribu. Paling mahal Rp 110 ribu,’’ sambungnya.
Di kiosnya, menjual seragam TK, SD, SMP, dan SMA. Beragam ukuran disediakan. Mulai dari S, M, L, dan XL.
’’Pembelinya ada yang dari luar Jawa seperti di daerah Kalimantan, Kupang, Papua, dan kawasan karesidenan Pati,’’ imbuhnya.
Baca: Rusak Motor dengan Sajam, Pemuda di Kudus Ditangkap PolisiHal senada disampaikan pedagang seragam Pasar Kliwon, Miftahul Huda. Penjualan seragam di kiosnya ramai sejak sebulan lalu.’’Bakul-bakul sudah ambil barang sejak sebulan yang lalu. Sehari bisa jual 300 pcs seragam SD, SMP, dan SMA,’’ katanya, Rabu (5/7/2023).Harga seragam di tempatnya berkisar dari Rp 35 ribu per pcs. Harga tersebut untuk seragam SD.’’Untuk seragam SMP dan SMA mulai dari Rp 40 ribu dan ada yang Rp 45 ribu. Size seragam mulai dari S, M, L, XL, dan XXL,’’ ungkapnya.Dirinya memprediksi hingga Agustus bulan depan masih ada pembeli seragam. Terlebih di bulan Agustus menurutnya sering ada acara 17-an, sehingga berdampak pada pembelian seragam.‘’Di bulan Agustus saya rasa masih ada pembelian seragam. Biasanya momen Agustusan masih ramai,’’ imbuhnya.https://youtu.be/gaZVACQuHbQEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Waktu sekolah di tahun ajaran baru segera tiba. Para pedagang seragam sekolah di Kabupaten Kudus pun kebanjiran berkah. Salah satunya pedagang seragam sekolah di Pasar Kliwon Kudus.
Ayu Nurma, karyawan di salah satu kios penjualan seragam sekolah di Pasar Kliwon Kudus mengatakan, permintaan seragam sekolah mulai ramai sejak sebulan sebelum Ramadan.
Waktu itu, katanya, para bakul mulai kulakkan dan pembeli seragam sekolah berdatangan ke kiosnya.
Baca: Tekan Angka Putus Sekolah, Disdik Kota Semarang Diminta Lakukan Ini
’’Permintaan seragam sekolah sejak sebelum puasa Ramadan itu sudah ada. Mendekati kenaikan kelas semakin banyak yang beli,’’ katanya, Rabu (5/7/2023).
Dia menyampaikan, setidaknya lebih dari 500 pcs seragam sekolah terjual dalam sehari. Dirinya memperkirakan hingga Agustus tahun ini masih banyak pembeli seragam sekolah.
’’Harga per pcs (bukan satu stel, red) nya mulai dari Rp 40 ribu. Kalau satu stel Rp 80 ribu. Paling mahal Rp 110 ribu,’’ sambungnya.
Di kiosnya, menjual seragam TK, SD, SMP, dan SMA. Beragam ukuran disediakan. Mulai dari S, M, L, dan XL.
’’Pembelinya ada yang dari luar Jawa seperti di daerah Kalimantan, Kupang, Papua, dan kawasan karesidenan Pati,’’ imbuhnya.
Baca: Rusak Motor dengan Sajam, Pemuda di Kudus Ditangkap Polisi
Hal senada disampaikan pedagang seragam Pasar Kliwon, Miftahul Huda. Penjualan seragam di kiosnya ramai sejak sebulan lalu.
’’Bakul-bakul sudah ambil barang sejak sebulan yang lalu. Sehari bisa jual 300 pcs seragam SD, SMP, dan SMA,’’ katanya, Rabu (5/7/2023).
Harga seragam di tempatnya berkisar dari Rp 35 ribu per pcs. Harga tersebut untuk seragam SD.
’’Untuk seragam SMP dan SMA mulai dari Rp 40 ribu dan ada yang Rp 45 ribu. Size seragam mulai dari S, M, L, XL, dan XXL,’’ ungkapnya.
Dirinya memprediksi hingga Agustus bulan depan masih ada pembeli seragam. Terlebih di bulan Agustus menurutnya sering ada acara 17-an, sehingga berdampak pada pembelian seragam.
‘’Di bulan Agustus saya rasa masih ada pembelian seragam. Biasanya momen Agustusan masih ramai,’’ imbuhnya.
https://youtu.be/gaZVACQuHbQ
Editor: Zulkifli Fahmi