.
bersifat menular akut pada hewan dan manusia.
Penyakit antraks dapat menyerang beberapa hewan ternak. Di antaranya kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.
Kepala UPT Puskeswan dokter hewan Anton Cahyono mengatakan, membakar hewan merupakan cara untuk mencegah penularan. Sehingga kasus antraks dapat diputus.
”Membakar hewan yang terkena antraks merupakan usaha yang paling aman ketika ada sapi atau kambing yang mati mendadak,” katanya, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, pembakaran secara tidak langsung dapat menghancurkan bakteri antraks. Dirinya juga menyarankan agar bangkai hewan antraks dikubur dalam-dalam.
”Paling tidak dikubur dua sampai tiga meter. Supaya ketika ada hewan seperti anjing yang sedang
atau mengais tanah tidak ikut tertular,” sambungnya.Lebih lanjut, dirinya menyarankan agar warga tidak membedah hewan yang terpapar antraks. Sebab, spora bakteri antraks dapat keluar dan berpotensi menularkan.”Spora bakteri antraks ini bisa bertahan sampai puluhan tahun kalau tidak dibakar. Maka dari itu perlu dibakar agar dapat memecah siklus,” ujarnya.Diberitakan sebelumnya, di Kabupaten Kudus Jawa Tengah saat ini masih nihil kasus antraks. Meski demikian, Dispertan Kudus meminta masyarakat untuk tetap waspada. Editor: Dani Agus
Murianews, Kudus – Kasus hewan terkena antraks kini lagi mencuat di beberapa daerah. Jika mengalami kondisi ini maka hewan terpapar penyakit antraks harus dibakar. Kenapa hal itu perlu dilakukan?
Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri
bacillus anthracis.
Penyakit antraks bersifat menular akut pada hewan dan manusia.
Penyakit antraks dapat menyerang beberapa hewan ternak. Di antaranya kambing, sapi, kerbau, dan hewan lainnya.
Baca juga: Catat! Ini Gejala Antraks pada Manusia yang Perlu Kamu Tahu
Kepala UPT Puskeswan dokter hewan Anton Cahyono mengatakan, membakar hewan merupakan cara untuk mencegah penularan. Sehingga kasus antraks dapat diputus.
”Membakar hewan yang terkena antraks merupakan usaha yang paling aman ketika ada sapi atau kambing yang mati mendadak,” katanya, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, pembakaran secara tidak langsung dapat menghancurkan bakteri antraks. Dirinya juga menyarankan agar bangkai hewan antraks dikubur dalam-dalam.
”Paling tidak dikubur dua sampai tiga meter. Supaya ketika ada hewan seperti anjing yang sedang
eker-eker atau mengais tanah tidak ikut tertular,” sambungnya.
Lebih lanjut, dirinya menyarankan agar warga tidak membedah hewan yang terpapar antraks. Sebab, spora bakteri antraks dapat keluar dan berpotensi menularkan.
”Spora bakteri antraks ini bisa bertahan sampai puluhan tahun kalau tidak dibakar. Maka dari itu perlu dibakar agar dapat memecah siklus,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, di Kabupaten Kudus Jawa Tengah saat ini masih nihil kasus antraks. Meski demikian, Dispertan Kudus meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Editor: Dani Agus