Musim Layangan di Kudus, Mbah Parwan Kebanjiran Cuan
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 14 Agustus 2023 15:30:00
Murianews, Kudus – Musim kemarau menjadi musim layang-layang. Waktu sore hari menjadi momen yang tepat untuk bermain layangan. Hembusan angin yang cukup dengan matahari yang tak begitu terik cocok menaikkan layangan ke angkasa.
Musim layang menjadi waktu bagi perajin layangan untuk memperoleh cuan. Salah satunya, mbah Parwan, warga RT 1 RW 4, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Saat disambangi Murianews.com, Senin (14/8/2023), Parwan sedang membuat layangan untuk dijual. Potongan bambu, pisau, dan beberapa alat lain tak jauh dari tempatnya membuat layangan.
Di rumahnya, juga terdapat beberapa layangan yang sudah dibuatnya. Layangan dengan beragam ukuran dan bentuk itu ia jajakan pada pecinta layang-layang. Tak hanya itu, ia juga menjual perlengkapan bermain layangan.
’’Musim kemarau seperti bulan Agustus dan September pasti ramai pembeli layangan. Karena banyak angin dan sawah sudah selesai panen sehingga cocok untuk bermain layangan,’’ katanya, Senin (14/8/2023).
Parwan mengatakan, setiap musim layangan tiba, ia bisa meraih cuan cukup banyak. Tak tanggung-tanggung, ia bisa mendapat untung sampai Rp 20 juta.
’’Mulai bulan Desember 2022 sampai Agustus 2023 ini bisa dapat uang Rp 20 juta,’’ sambungnya.
Layangan dijual dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu untuk ukuran jumbo. Sedangkan layangan berukuran kecil, ia jual seharga Rp 1500 sampai Rp 2 ribu.
’’Terhitung sejak Desember 2022 sampai Agustus 2023 ini saya bisa jual 150 pcs layangan besar dan 1500 pcs layangan kecil,’’ terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



