Mengenal Sejarah Gereja Kayuapu Kudus yang Berusia 170 Tahun
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 25 Desember 2023 12:43:00
Murianews, Kudus – Gereja Injil di Tanah Jawa (GITJ) Kayuapu di Dukuh Kayuapu, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi salah satu gereja yang cukup tua di Kudus. Gereja Kayuapu itu disebut beruris 170 tahun.
Pendeta Gereja Kayuapu, Slamet Suharyanto menjelaskan, berdirinya gereja itu tidak didasarkan pada pembangunan bangunan fisik gereja. Namun, didasarkan dengan lahirnya iman warga yang dibaptis.
Pembangunan Gereja Kayuapu di Kudus dibangun satu tahun setelah warga di desa itu mulai mengenal agama Kristen.
”Bangunan fisik gerejanya ada di tahun 1854. Tetapi untuk iman Kristennya pada 26 Juni 1853,” katanya, Senin (25/12/2023).
Slamet menjelaskan, sejarah adanya Gereja Kayuapu diawali dari adanya misionaris bernama Jellesma. Dia berasal dari Persekutuan Misionaris Nederland (NZG) yang bekerja di Mojowarno, Jawa Timur.
Jellesma memiliki empat orang murid. Yakni Ibrahim Tunggul Wulung, Yusuf Sadjo, Tresno Rogo, dan Filemon.
”Di suatu hari Sadjo dan Tresno Rogo melakukan pelayanan ibadah ke Solo. Maka mereka berangkat dari Jombang ke Solo dan mampir di Kudus,” sambungnya.
Kemudian, setibanya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sadjo bertemu dengan Noeriman seorang modin di desa itu. Noeriman merupakan teman Sadjo.
”Dari pertemuan inilah Noeriman mengenal kristen dan mulai tertarik untuk beragama kristen,” terangnya.
Pada 26 Juni 1853, Noeriman bersama para saudaranya dibaptis. Pembaptisan inilah yang menjadi cikal bakal jemaat Gereja Kayuapu.
”Selanjutnya, Noeriman bersama saudaranya dibina oleh Hoezoo seorang misionaris asal Belanda. Setelah dibina, Noeriman menjadi murid dari Hoezoo,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 1953 usia Hoezoo semakin menua. Kondisinya semakin tidak mendukung untuk melakukan pelayanan ibadah di Semarang dan Kudus.
”Akhirnya pelayanan di Gereja Kayuapu diserahkan ke Pieter Jansz. Pieter Jansz merupakan misionaris asal Belanda,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Pieter Jansz membina jemat Gereja Kayuapu hinga tutup usia. Dia dimakamkan di area sekitar Gereja Kayuapu.
”Setelah Pieter Jansz meninggal, acara keagamaan di Gereja Kayuapu dilanjutkan oleh pendeta lokal di kawasan Gereja Kayuapu. Pendeta lokal pertama di sini bernama Wigeno,” pungkasnya.
Editor: Ali Muntoha



