Genangan Banjir Makin Tinggi, Pantura Kudus-Semarang Lumpuh
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 8 Februari 2024 18:18:00
Murianews, Kudus – Jalur Pantura Kudus-Semarang lumpuh, Kamis (8/2/2024) sore karena banjir semakin tinggi. Kendaraan roda empat seperti truk, bus dan mobil sementara tidak bisa melintas.
Dari pantauan di lapangan, arus lalulintas dari arah Kudus ke Semarang dipastikan lumpuh. Selain itu, arus kendaraan dari arah sebaliknya, Semarang ke Kudus juga terputus.
Sebelumnya, jalur Pantura Semarang-Kudus masih dapat dilewati. Namun, pada sore hari ini pukul 16.38 WIB jalur Semarang ke Kudus sudah tidak dapat dilintasi karena luapan banjir.
Relawan Banser Tanggap Bencana (Bagana) Kudus, Slamet Supriyadi mengatakan, ketinggian air per sore pukul 16.38 WIB sudah 1,5 meter. Ketinggian air ini membuat kendaraan tidak bisa melewatinya.
”Ketinggian air sudah 1,5 meter. Akses dari Kudus ke Semarang dan sebaliknya tidak dapat dilalui,” katanya, Kamis (8/2/2024).
Dia menjelaskan, hingga sore ini total sudah sembilan jam kawasan pantura Kudus-Semarang lumpuh. Hal itu imbas dari jebolnya tanggul di wilayah Karanganyar, Kabupaten Demak.
”Panjangnya (kemacetan) lebih dari satu kilometer. Kalau tadi pagi airnya kan sampai kawasan Pasar Karanganyar. Sore ini sudah semakin meluas lagi,” sambungnya.
Lebih lanjut, perihal bantuan logistik menurutnya sejauh ini belum ada. Bahkan para relawan juga belum makan siang.
”Logistik sejauh ini belum ada yang masuk. Relawan di sini juga belum makan siang,” terangnya.
Babinsa Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak,
Agus Susanto mengatakan, puluhan rumah warga juga sudah dikepung air. Hal itu imbas dari jebolnya tanggul di beberapa titik.
”Imbas dari jebolnya tanggul di beberapa titik. Ada dua titik tanggul aliran sungai Wulan ditambah dengan satu titik tanggul aliran sungai Jeratun,” katanya, Kamis (8/2/2024).
Menurutnya, warga yang mengalami dampak sudah mengungsi. Jumlahnya sejauh ini dilaporkan sudah mencapai 1600 jiwa.
”Kami utamakan mengevakuasi lansia, anak-anak dan ibu-ibu. Ketinggian air saat ini dua meter,” sambungnya.
Warga tersebut diungsikan di Dukuh Norowito, Balai Desa Ketanjung dan di Dukuh Karangturi, Desa Ngemplik. Hal itu dikarenakan kondisi pemukiman warga sudah terendam.
”Warga kami ungsikan karena kondisi pemukiman sudah terendam dan akses jalan lumpuh total,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso



