Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Gelombang pengungsi banjir Demak, Jawa Tengah, bertambah banyak di Kudus. Sampai Minggu (11/2/2024) pukul 08.00 WIB jumlah pengungsi banjir Demak di Kudus mencapai 2561 jiwa.

Menurut data yang dihimpun Murianews.com dari Camat Jati, Kudus, Fiza Akbar, jumlah pengungsi sampai hari ini tercatat ada 2.561 jiwa. Jumlah tersebut berada di 17 posko yang dibuka di wilayah Kabupaten Kudus.

Untuk membantu penanganan banjir Demak, BPBD Kudus telah mendirikan tiga posko pengungsian. Masing-masing berada di Posko Tanggulangin, Posko Terminal Induk Jati, dan Posko Balai Desa Jati Wetan.

Namun, posko pengungsian juga bertambah di beberapa titik, sebagai posko tambahan. Masing-masing di Koramil Jati, DPRD Kudus dan beberapa titik rumah warga. Sejauh ini tercatat sudah ada 17 posko pengungsian bagi warga Karanganyar, Demak yang harus mengungsi.

Kepala Sie Rekonstruksi BPBD Kudus sekaligus Koordinator Piket Posko Terminal Induk Jati Kudus, Arif Anggoro membenarkan jumlah data pengungsi tersebut. Bertambahnya jumlah pengungsi dilatarbelakangi jumlah korban yang berhasil dievakuasi serta dimulainya pendataan pengungsi.

”Sebenarnya hanya masalah pendataan saja. Bisa jadi sebenarnya sejak kemarin pengungsi sudah di Kudus tetapi belum terdata. Jadi data yang tercatat terkesan langsung banyak,” katanya, Minggu (11/2/2024).

Dirinya menjelaskan, beberapa hari lalu ada pengungsi yang memang belum terdata karena tidak mengungsi di posko yang didirikan oleh BPBD Kudus. Melainkan ada yang mengungsi ke rumah saudara dan rumah warga terdekat.

Ketersediaan posko pengungsian dirasa masih cukup untuk menampung warga Karanganyar, Demak yang mengungsi. Bahkan, jika dibutuhkan pihaknya bisa membuka titik pengungsian baru.

”Beberapa waktu lalu TNI juga siap untuk mendirikan tenda. Namun, kami pending dulu karena ada tenda dari Dinsos yang belum terisi,” sambungnya.

Menurutnya, posko Terminal Induk Jati masih mampu menampung pengungsi hingga 500 jiwa. Untuk saat ini jumlah pengungsi di Terminal Induk Jati ada 249 jiwa.

”Kami pastikan masih banyak opsi pengungsian. Ada juga posko tambahan seperti saat ini di beberapa rumah warga,” terangnya.

Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Getas Pejaten untuk menggunakan Graha Mustika apabila nantinya dibutuhkan. Sehingga pengungsi dapat menempati apabila diperlukan.

”Graha Mustika kami jadikan opsi. Ada juga Balai Desa Jati Kulon yang bisa digunakan apabila dibutuhkan,” imbuhnya.

Hal senada diutarakan Camat Jati, Fiza Akbar. Dia menjelaskan pertambahan pengungsi lantaran adanya pendataan yang terus dilakukan.

”Iya benar bertambah terus pengungsinya. Ada yang memang baru datang karena baru dievakuasi, ada juga yang sudah ada sejak kemarin tetapi belum terdata,” katanya, Minggu (11/2/2024).

Dirinya menjelaskan, kesulitan yang terjadi di lapangan yakni semakin banyaknya posko tambahan yang tersedia. Sehingga laporan data pengungsi sulit terpantau.

”Kalau tiga posko yang didirikan BPBD Kudus bisa kami pantau. Tetapi untuk pengungsi yang mengungsi di rumah warga agak kesulitan kami mendapatkan datanya,” imbuhnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar