Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Ketersediaan logistik untuk pengungsi warga Demak yang berada di posko pengungsian Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dipastikan masih aman. Bahkan pasokan makanan untuk pengungsi banjir Demak tersebut.

Data yang dihimpun Murianews.com pada Minggu (18/2/2024) pukul 19.00 WIB jumlah pengungsi di kawasan Kecamatan Jati ada 4.153 jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 20 titik pengungsian.

Pengamatan di lapangan, pengungsi masih berada di posko pengungsian Terminal Induk Jati Kudus. Dapur umum juga masih dioperasikan untuk menyuplai makanan bagi pengungsi.

Beberapa kebutuhan makanan juga masih terlihat. Ada makanan cepat saji, sayuran, beras, dan lainnya.

Kepala BPBD Kudus, Mundir mengatakan, saat ini ketersediaan logistik masih aman. Pengungsi masih mendapatkan jatah makanan dari dapur umum.

”Ketersediaan logistik kami masih pastikan aman. Masih bisa menyuplai ke pengungsi,” katanya, Senin (19/2/2024).

Dia menjelaskan saat ini pengungsi masih bertahan di posko pengungsian. Hal ini lantaran listrik di kediaman para pengungsi masih padam.

”Perkiraan kapan semua pengungsi pulang, kami belum tahu. Beberapa sudah ada yang pulang. Beberapa ada yang memilih tetap mengungsi karena listrik di rumah masih padam,” imbuhnya.

Hal senada diutarakan Camat Jati, Fiza Akbar. Dirinya juga menyampaikan kebutuhan makan bagi pengungsi masih terpenuhi kendati saat ini memasuki hari keduabelas.

”Sampai saat ini ketersediaan logistik InshaAllah masih cukup. Pemdes juga sudah kami minta agar mengajukan kebutuhan logistik ke posko Induk Terminal Kudus sebagai bekal pulang para pengungsi,” katanya, Senin (19/2/2024).

Dia menambahkan, masyarakat di area sekitar pengungsian juga masih memberi donasi. Sehingga kebutuhan makan para pengungsi masih terkover.

Ketersediaan air bersih juga dirasa masih cukup. Menurutnya, sejauh ini belum ada keluhan.

”Untuk para pengungsi di wilayah Kecamatan Jati masih relatif tersedia. Hingga saat ini juga belum ada keluhan terkait air bersih,” imbuhnya.

Salah seorang pengungsi asal Karanganyar, Demak, Junihandrianto mengaku masih mendapatkan jatah makan tiga kali dalam sehari. Menurutnya, ketersediaan makanan masih cukup.

”Untuk makanan masih lancar tidak ada kendala,” katanya, Senin (19/2/2024).

Dia masih memilih bertahan di pengungsian lantaran listrik di rumahnya masih padam. Sehingga dirinya tidak dapat beraktivitas dengan normal.

”Belum bisa pulang karena listrik masih padam. Daripada nanti malah ada ular di rumah risiko. Untuk sementara masih di pengungsian dulu,” imbuhnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler