Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Produksi sampah pascalebaran di Kabupaten Kudus yang masuk ke TPA Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mencapai 180 ton.

Kepala UPT TPA Tanjungrejo Eko Warsito mengatakan, saat tak ada momen besar seperti lebara, jumla sampah yang masuk ke TPA Tanjungrejo sudah mencapai 150 per hari.

”Lebaran tahun ini per harinya jumlah sampah yang masuk mencapai 180 ton. Kalau tidak momen lebaran jumlah sampah yang masuk ke TPA hanya 150 ton per hari,” katanya.

Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan pengangkut sampah untuk masuk ke area TPA Tanjungrejo. Meski begitu, antrean itu hanya terlihat selama dua hari saja, yakni pada Senin dan Selasa (15-16/4/2024) lalu.

”Memang ada antrean kendaraan angkut sampah hingga ke luar area TPA. Saat lebaran jumlah sampah yang masuk sangat banyak dan kondisi tiga alat berat kami tidak bisa bekerja maksimal,” katanya, Senin (22/4/2024).

Selain tingginya jumlah sampah yang masuk, tak maksimalnya alat berat yang menata sampah yang masuk juga menjadi penyebab antrean pengangkut sampah untuk masuk ke TPA.

Sebagaimana diberitakan, dari tiga alat berat yang ada, semuanya tidak bisa bekerja maksimal. Dua bulldozer, satu di antaranya rusak, satu lainnya tak maksimal. Ada pun ekskavator yang ada juga tak bisa bekerja optimal.

”Satu buldozer lainnya dan satu eskavator tidak dapat bekerja maksimal karena sudah terdapat kerusakan di beberapa bagian,” terangnya.

Ia pun tak menampik mulai kesulitan menata sampah yang terdapat di TPA. Sebab, TPA seluas 5,6 hektar itu bisa dibilang penuh, dia hanya mengantisipasi dengan penataan sampah agar tetap tersedia area kosong untuk sampah yang masuk ke TPA.

”Sebanyak 75 persen zona aktif untuk sampah di sini sudah penuh. Sisanya 25 persen itu hanya zona pasif yang digunakan untuk area kantor,” ujarnya.

Dia meminta agar warga Kudus berupaya untuk memilah sampah mulai dari rumah. Sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA.

”Sehingga sampah yang masuk ke TPA itu benar-benar sampah yang sudah tidak bisa diolah,” imbuhnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler