Alat Berat di TPA Kudus Tak Berfungsi Maksimal
Vega Ma'arijil Ula
Minggu, 21 April 2024 20:30:00
Murianews, Kudus – Tiga unit alat berat yang terdapat di TPA Kudus (Tempat Pembuangan Akhir Tanjungrejo), Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tidak berfungsi maksimal. Ketiga alat berat tersebut kondisinya terdapat kerusakan di beberapa bagian meski masih dapat dioperasikan.
Kepala UPT TPA Tanjungrejo Eko Warsito mengatakan, saat ini kondisi dua bulldozer dan satu unit ekskavator sudah tidak maksimal untuk menata sampah yang terdapat di TPA. Dia menjelaskan, dari dua unit bulldozer yang terdapat di TPA, satu di antaranya sudah tidak dapat difungsikan, sedangkan satu unit lainnya masih dapat dioperasikan namun kondisinya rusak di beberapa bagian.
”Mesinnya sudah agak rusak dan kakinya juga ada kerusakan. Masih bisa dipakai tetapi tidak maksimal. Untuk eskavator kondisinya ada kerusakan di bagian kakinya sehingga tidak maksimal,” katanya, Minggu (21/4/2024).
Eko menambahkan, alat berat eskavator dan bulldozer memiliki peranan yang berbeda-beda. Adanya beberapa kerusakan pada alat berat tersebut membuat penataan sampah di TPA tidak maksimal.
”Eskavator fungsinya untuk memindahkan sampah. Sedangkan bulldozer digunakan untuk mendorong dan menata sampah,” sambungnya.
Lebih lanjut, selama ini pihaknya hanya mendapatkan anggaran Rp 57 juta per satu unit alat berat untuk biaya perbaikan selama setahun. Sedangkan untuk biaya pembelian alat baru belum tersedia.
”Selama ini hanya tersedia anggaran Rp 57 juta saja. Sejak sepuluh tahun yang lalu tidak berubah nominalnya. Kalau anggaran pembelian alat baru tidak ada karena nominalnya miliaran per unitnya,” terangnya.
Lebih lanjut, di 2023 silam dirinya sudah melaporkan kondisi alat berat tersebut ke Pj Bupati Kudus saat itu Bergas Catursasi Penanggungan. Dia juga mengajukan pinjam alat berat ke dinas terkait.
”Kami juga mengajukan pinjam alat dengan sistem sewa ke dinas yang punya alat berat,” ujarnya.
Saat ini pihaknya masih tetap mengoperasikan alat berat tersebut. Namun, penerapannya di lapangan tidak dapat maksimal.
”Masih kami operasikan untuk satu bulldozer dan satu eskavator tetapi ya semampunya karena kondisi alat beratnya sudah ada kerusakan di beberapa bagian,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Tiga unit alat berat yang terdapat di TPA Kudus (Tempat Pembuangan Akhir Tanjungrejo), Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tidak berfungsi maksimal. Ketiga alat berat tersebut kondisinya terdapat kerusakan di beberapa bagian meski masih dapat dioperasikan.
Kepala UPT TPA Tanjungrejo Eko Warsito mengatakan, saat ini kondisi dua bulldozer dan satu unit ekskavator sudah tidak maksimal untuk menata sampah yang terdapat di TPA. Dia menjelaskan, dari dua unit bulldozer yang terdapat di TPA, satu di antaranya sudah tidak dapat difungsikan, sedangkan satu unit lainnya masih dapat dioperasikan namun kondisinya rusak di beberapa bagian.
”Mesinnya sudah agak rusak dan kakinya juga ada kerusakan. Masih bisa dipakai tetapi tidak maksimal. Untuk eskavator kondisinya ada kerusakan di bagian kakinya sehingga tidak maksimal,” katanya, Minggu (21/4/2024).
Eko menambahkan, alat berat eskavator dan bulldozer memiliki peranan yang berbeda-beda. Adanya beberapa kerusakan pada alat berat tersebut membuat penataan sampah di TPA tidak maksimal.
”Eskavator fungsinya untuk memindahkan sampah. Sedangkan bulldozer digunakan untuk mendorong dan menata sampah,” sambungnya.
Lebih lanjut, selama ini pihaknya hanya mendapatkan anggaran Rp 57 juta per satu unit alat berat untuk biaya perbaikan selama setahun. Sedangkan untuk biaya pembelian alat baru belum tersedia.
”Selama ini hanya tersedia anggaran Rp 57 juta saja. Sejak sepuluh tahun yang lalu tidak berubah nominalnya. Kalau anggaran pembelian alat baru tidak ada karena nominalnya miliaran per unitnya,” terangnya.
Lebih lanjut, di 2023 silam dirinya sudah melaporkan kondisi alat berat tersebut ke Pj Bupati Kudus saat itu Bergas Catursasi Penanggungan. Dia juga mengajukan pinjam alat berat ke dinas terkait.
”Kami juga mengajukan pinjam alat dengan sistem sewa ke dinas yang punya alat berat,” ujarnya.
Saat ini pihaknya masih tetap mengoperasikan alat berat tersebut. Namun, penerapannya di lapangan tidak dapat maksimal.
”Masih kami operasikan untuk satu bulldozer dan satu eskavator tetapi ya semampunya karena kondisi alat beratnya sudah ada kerusakan di beberapa bagian,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso