Tripusat Pendidikan di Kudus Belum Berjalan Beriringan
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 2 Mei 2024 13:30:00
Murianews, Kudus – Pendidikan Sekolah, Pendidikan Keluarga, dan Pendidikan masyarakat atau yang disebut tripusat Pendidikan, hingga saat ini masih belum bisa berjalan beriringan di Kabupaten Kudus.
Padahal, tripusat Pendidikan itu adalah sebagai modal dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia atau SDM yang mumpuni.
hal ini diungkapkan oleh Pengawas SMP Disdikpora, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Eni Kuswati sebagai salah satu narsumber dalam acara seminar nasional berjudul ”Sinergi Tripusat Pendidikan dalam Wujudkan Karakter Berintegritas Menuju Era Generasi Emas yang diselenggarakan oleh Himapro PGSD UMK Kudus pada Rabu (1/5/2024) di Aula Masjid Universitas Muria Kudus.
Eni menyampaikan, selama ini tripusat pendidikan masih berjalan sendiri-sendiri. Padahal, menurut dia seharusnya tripusat pendidikan berjalan terintegrasi.
”Selama ini tripusat pendidikan masih berjalan parsial, belum berjalan beriringan. Seharusnya ketiganya berjalan bersamaan,” katanya.
Dia menilai, pembelajaran yang didapatkan di rumah, tidak diaplikasikan ke sekolah dan masyarakat. Sebaliknya apa yang sudah didapatkan di sekolah, terkadang tidak diterapkan siswa di masyarakat.
”Seharusnya diaplikasikan di tiga sektor tadi. Bukan berjalan sendiri-sendiri. Apa yang didapatkan di sekolah juga harus diterapkan di lingkungan sekolah dan masyarakat,” sambungnya.
Eni berkeinginan agar tripusat pendidikan itu berkesinambungan. Dia mengambil contoh, siswa yang belajar tentang kearifan lokal di Kota Kretek harus diterapkan di tiga lingkungan.
”Siswa mengamati kearifan lokal di lingkup keluarga terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan mendalami di lingkungan sekolah dan dipraktekkan dengan berinteraksi di masyarakat. Sehingga tripusat pendidikan berjalan dengan beriringan,” terangnya.
Dekan Fakulitas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMK Kudus, Sucipto menjelaskan pentingnya mengaplikasikan tripusat pendidikan. Sehingga dapat menciptakan karakter berintegritas menuju Indonesia Emas.
”Ketiga hal itu dilakukan untuk mewujudkan karakter berintegritas. Ketiganya menjadi tanggungjawab bersama, tidak semata-mata orang tua melimpahkan ke guru,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar



