Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Harjuna Widada menegaskan, penggabungan atau regrouping sekolah tak semudah membalikkan telapak tangan.

’’Melaksanakan regrouping itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Menata gurunya juga menjadi pertimbangan. Selain itu juga harus melihat jumlah muridnya per sekolah kurang dari 60 siswa,’’ katanya, Senin (22/7/2024).

Tak berhenti di sana, hal penting lainnya adalah pertimbangan dari pemerintah desa setempat. Menurutnya, pihak pemerintah desa terkadang ikut berusaha membantu mencarikan murid.

Regrouping juga berpotensi berbenturan dengan masyarakat, sehingga perencanaannya tidak bisa asal-asalan. Ketika pertimbangan itu sudah terpenuhi, maka sekolah yang jumlah total siswanya kurang dari 60 anak akan digabung dengan sekolah terdekat.

’’Hal semacam ini pernah kami alami. Ternyata ketika sudah dibantu mencarikan siswa, ya jumlahnya bertambah. Terkait regrouping sekolah kami data terlebih dahulu sekolah yang (jumlah total) siswanya kurang dari 60 siswa,’’ terangnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Disdikpora Kudus. Pihaknya pun masih menunggu data sekolah yang jumlah siswanya kurang dari 60 siswa.

’’Memang ada beberapa sekolah yang jumlah siswanya sedikit. Saat ini biar Disdikpora mendata dulu. Biasanya kalau awal masuk tahun ajaran baru di bulan Juli, pada bulan Agustus akan ada data jumlah siswa di masing-masing sekolah,’’ imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Disdikpora Kudus, Jawa Tengah sedang melakukan pendataan sekolah yang jumlah muridnya kurang dari 60 siswa. Berdasarkan data sementara pada Sabtu (20/7/2024) ada 60 SD yang jumlah muridnya kurang dari 60 siswa.

Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho, beberapa waktu lalu menyampaikan, salah satu pertimbangan regruouping yakni efisiensi.

Ia menilai banyak SD di Kabupaten Kudus yang berada pada satu pekarangan halaman, namun jumlah murid di dua sekolah tersebut tidak merata.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler