Anak Berkebutuhan Khusus di Kudus Diajari Bikin Jajanan Pasar
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 12 Agustus 2024 14:43:00
Murianews, Kudus – Sebanyak 16 anak berkebutuhan Khusus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diberi pelatihan membuat jajanan pasar. Kegiatan tersebut sebagai bentuk memberikan pelatihan wirausaha untuk bekal di masa depan.
Anak berkebutuhan khusus yang mengikuti pelatihan itu terdiri dari tuna grahita, tuna rungu, dan down syndrom. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan acara yang digagas oleh SOIna bersama dengan Disnakerperinkop dan UKM Kudus. Kegiatan pelatihan itu berlangsung selama 17 hari.
Pendamping Sekolah Luar Biasa Swasta (SLBS) Sunan Muria Dewi Damayanti menyampaikan, pada hari ini, Senin (12/8/2024), para peserta diajari membuat lapis dan onde-onde. ”Adanya pelatihan ini semoga anak-anak bisa membuka usaha sendiri. Apalagi menu yang diberikan juga mudah untuk dibuat,” katanya, Senin (12/8/2024).
Dia berharap, para peserta bisa mengikuti pelatihan dengan lancar. Kemudian dapat mempraktikkan di rumah hingga membuka usaha.
”Harapannya dari pelatihan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman ABK untuk berwirausaha ke depannya,” imbuhnya.
Peserta pelatihan, putri mengaku senang berkesempatan untuk membuat jajanan pasar seperti kue lapis dan onde-onde. Dirinya ingin bisa membuat jajanan pasar ketika berwirausaha.
”Senang bisa ikut pelatihan ini. Ingin bisa wirausaha kue,” ujarnya.
Hal senada diutarakan peserta pelatihan, Nanda. Dirinya senang bisa ikut pelatihan kue.
”Senang bisa bikin kue jajanan pasar ini. Resepnya mudah dan sejauh ini bisa mengikuti. Mau buka usaha kue nantinya,” jelas dia.
Instruktur Pelatihan Tata Boga Risman mengatakan, pelatihan pada hari ini mengajarkan peserta untuk membuat kue lapis dan onde-onde. Kedua menu itu dipilih lantaran mudah cara pembuatan.
”Kami ajak anak-anak untuk kreatif. Supaya ke depannya juga bisa berwirausaha,” katanya, Senin (12/8/2024).
Dia menambahkan, beberapa hari ini sudah ada berbagai menu jajanan pasar yang diajarkannya. Dirinya berharap para peserta bisa mandiri dengan cara berwirausaha.
”Harapan kami setelah adanya pelatihan ini para peserta bisa mandiri membuka usaha,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus



