Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, memiliki dua skema pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dua konsep itu menggunakan katering atau prasmanan memanfaatkan dapur sekolah.

Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan, opsi pertama, pihaknya menggunakan katering sebagai penyedia makanan. Konsep ini nantinya siswa membawa lunch box sendiri dari rumah atau bisa juga dengan disediakan oleh pihak katering.

Konsep yang kedua, yakni dengan memaksimalkan dapur sekolah yang sudah ada. Kemudian siswa antre mengambil makanan dengan cara prasmanan.

”Dua program tersebut masih dinamis sehingga masih bisa berubah,” katanya, Selasa (10/9/2024).

Ia menyampaikan, pemanfaatan dapur sekolah bisa berdampak bagus karena siswa melestarikan budaya antre. Namun, ada sisi negatif lantaran takaran porsi nutrisi makanannya kurang pas apabila siswa mengambil sendiri.

”Kalau menggunakan katering lebih praktis dan takarannya sudah disesuaikan dengan kandungan nutrisinya. Tetapi sisi negatifnya sekolah akan kehilangan fungsi dapur dan budaya antre siswa mengambil makanan,” sambungnya.

Kedua skema itu akan dikoordinasikan dulu dengan Tim 5 Pelaksana Makan Bergizi Gratis. Koordinasi itu bakal dilakukan pada Kamis (12/9/2024) di Salatiga.

”Setelah dari Salatiga kami putuskan menggunakan skema yang mana,” terangnya.

Pihak Disdikpora Kudus pada Kamis (12/9/2024) mendapatkan undangan mengikuti uji coba pelaksanaan MBG di Salatiga. Lokasinya di SD Negeri 6 Salatiga, SMP Negeri 1 Salatiga, SMP Negeri 2 Salatiga.

”Setelah dari kunjungan ke Salatiga kami akan merumuskan lagi skema yang akan digunakan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah sasaran siswa dari empat sekolah tersebut yakni ada 2.599 siswa. Terdiri dari SMP 1 Gebog Kudus sebanyak 800 siswa, MTs 1 Kudus sebanyak 1.068 siswa, SD 2 Wergu Wetan 214 siswa, dan SD IT Umar Bin Khathab sejumlah 517 siswa.

Editor: Dani Agus

Komentar