Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah berupaya untuk mencegah adanya kandungan zat berbahaya pada jajanan sekolah agar tidak dikonsumsi oleh siswa. Berbagai cara dilakukan oleh DKK Kudus.

Kabid Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto menyampaikan pihaknya telah menggandeng Dinas Perdagangan untuk melakukan pelatihan keamanan pangan. Sasarannya yakni pedagang kaki lima (PKL) di sekitar sekolah.

”Tujuannya agar PKL tahu zat-zat yang tidak boleh digunakan pada makanan. Serta supaya mereka tahu dampak zat berbahaya apabila dikonsumsi oleh publik,” katanya, Jumat (11/10/2024).

Lebih lanjut, edukasi terhadap makanan yang digoreng untuk kedua kalinya juga telah disampaikan olehnya kepada PKL di sekitar sekolah. Ia menyampaikan makanan yang digoreng untuk kedua kalinya juga tidak bagus bagi kesehatan tubuh.

”Kami lebih mengutamakan makanan yang kaya akan gizi. Karena makanan yang bergizi memberikan dampak yang bagus bagi tubuh,” sambungan.

Dirinya juga meminta puskesmas untuk rutin melakukan sidak jajanan di sekolah. Sehingga produk makanan yang dikonsumsi oleh siswa aman.

”Puskesmas juga kami minta untuk mengecek makanan. Tujuannya untuk mengecek apakah produk makanan itu tidak mengandung pengawet dan pewarna,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Jati Darini mengungkapkan pengecekan makanan di sekolah seperti di kantin terus dilakukan. Hasilnya belum pernah ada temuan zat berbahaya pada makanan.

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler