Sepuluh Kejadian Bencana Terjadi di Kudus selama Oktober 2024

Murianews, Kudus – Sebanyak sepuluh kejadian bencana terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah selama bulan Oktober 2024. Bencana itu mencakup cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan kekeringan.

Data yang dihimpun Murianews.com, jumlah kejadian terkait cuaca ekstrem, seperti pohon tumbang, yang terjadi selama bulan Oktober 2024 ada lima kali. Kemudian ada dua kali kejadian karhutla, dan tiga kali kejadian kekeringan. Total kerugian yang disebabkan akibat bencana mencapai Rp 2 juta.

Selain kebencanaan, pihak BPBD Kudus juga melaksanakan aksi kedaruratan selama bulan Oktober 2024. Jumlah kedaruratan selama bulan Oktober mencapai 38 kejadian.

”Kegiatan kedaruratan ini meliputi pembersihan sarang tawon, evakuasi ular, kebakaran, evakuasi jenazah, dan lainnya,” kata Kepala BPBD Kudus Mundir, Sabtu (16/11/2024).

Pihak BPBD Kudus melaksanakan kegiatan pembersihan sarang tawon sebanyak 21 kali selama bulan Oktober 2024. Kemudian melakukan penanganan kebakaran sebanyak delapan kali, evakuasi jenazah satu kali, evakuasi kecelakaan satu kali, evakuasi ular tiga kali.

Kemudian, evakuasi orang sakit satu kali, dan evakuasi kejadian kedaruratan lainya sebanyak tiga kali. Total kerugian mencapai Rp 730 juta.

”Cuaca ekstrem pada bulan Oktober kemarin paling banyak karena hujan panas. Cuaca ekstrem juga berakibat pada pohon tumbang,” sambungnya.

Sementara itu untuk jumlah karhutla pihaknya menangani sebanyak dua kali. Pihaknya kerap mendapatkan panggilan darurat terkait penanganan karhutla.

Bencana alam... 

Berbicara soal sepuluh kejadian kebencanaan yang melanda Kabupaten Kudus selama Oktober 2024, menurutnya jumlah tersebut relatif. Ia tidak dapat memastikan jumlah tersebut masuk kategori sedikit atau banyak.

”Dikatakan banyak atau tidak kejadian bencana itu sebenarnya relatif, ya. Bulan lalu cuaca ekstrem paling sering terjadi karena cuaca memang tidak bersahabat,” terangnya.

Termasuk jumlah kerugian yang diakibatkan oleh kedaruratan menurutnya tidak dapat dikatakan banyak atau sedikit. Hanya dari total Rp 730 juta itu jumlah kerugian dengan nilai yang besar disebabkan dari kebakaran.

”Kebakaran gedung ada tiga kali dan kebakaran gudang ada empat kali. Nominal kerugian yang besar memang biasanya diakibatkan dari kebakaran,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus