Ia menyampaikan penerapan pembelajarannya tetap lebih ke arah bermain.
’’Pembelajaran Matematika untuk PAUD atau TK akan tetap dilaksanakan. Tetapi Matematika yang diberikan ini ala-ala untuk siswa TK,’’ katanya, di acara Milad ke-112 Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Kudus, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyampaikan nantinya anak-anak TK atau PAUD akan diajarkan matematika dengan bermain sambil belajar.
Menurut dia, menerapkan pembelajaran Matematika sejak TK atau PAUD untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
’’Langkah ini sebagai upaya kami untuk meningkatkan SDM dengan wajib belajar 13 tahun,’’ sambungnya.
’’Saya rasa bagi warga Muhammadiyah hal semacam ini suatu yang biasa saja,’’ imbuhnya.
Murianews, Kudus – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memberikan penjelasan terkait penerapan pembelajaran Matematika untuk PAUD atau TK dan SD awal.
Ia menyampaikan penerapan pembelajarannya tetap lebih ke arah bermain.
’’Pembelajaran Matematika untuk PAUD atau TK akan tetap dilaksanakan. Tetapi Matematika yang diberikan ini ala-ala untuk siswa TK,’’ katanya, di acara Milad ke-112 Muhammadiyah, di Universitas Muhammadiyah Kudus, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyampaikan nantinya anak-anak TK atau PAUD akan diajarkan matematika dengan bermain sambil belajar.
Menurut dia, menerapkan pembelajaran Matematika sejak TK atau PAUD untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
’’Langkah ini sebagai upaya kami untuk meningkatkan SDM dengan wajib belajar 13 tahun,’’ sambungnya.
Abdul Mu'ti menambahkan, penerapan pembelajaran Matematika untuk TK/PAUD merupakan hal biasa. Ia meyakini semua orang pasti bisa.
’’Saya rasa bagi warga Muhammadiyah hal semacam ini suatu yang biasa saja,’’ imbuhnya.
Alasan Pengenalan Matematika sejak TK
Pengenalan matematika sejak pendidikan usia dini itu merupakan bagian dari programnya untuk memperkenalkan mata pelajaran baru, yakni coding dan artificial intelligent (AI).
Abdul Mu’ti menjelaskan banyak negara yang sudah menerapkan dan mengajarkan coding dan AI, di antaranya India, Singapura, China, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain.
Nantinya, coding dan AI itu menjadi mata pelajaran pilihan yang mungkin akan mulai diajarkan dari kelas 4 SD hingga kelas 6 SD.
’’Nanti kita lihat kemungkinannya, karena kita memerlukan keterampilan abad 21 yang disebut sebagai abad digital,’’ katanya.
Menurutnya, bila Indonesia tak segera menguasai itu nantinya akan ketinggalan. Penerapan itu pun nantinya akan dituangkan dalam aturan baru.
’’Maka kami akan nanti menerbitkan aturan lagi untuk kurikulum itu nanti ditambah coding dan AI ternyata ini bukan sesuatu yang sama sekali baru,’’ jelasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi