Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho menyampaikan, pihaknya akan segera mendiskusikan hal ini dengan guru dan pengawas sekolah. Anggun menyampaikan untuk guru SD memang belum pernah spesifik mengajar IT, sehingga perlu ada pelatihan terlebih dahulu.
”Kalau untuk guru SMP saya rasa tidak ada masalah karena sudah sering mengajarkan mata pelajaran IT. Makanya kami akan diskusikan terlebih dahulu. Di samping itu kami masih menunggu edaran juknisnya terlebih dahulu dari Kemendikdasmen,” katanya, Jumat (7/2/2025).
”Kalau dasar-dasar saya rasa anak-anak mampu. Anak sekarang sudah pintar dan melek teknologi. Logika berpikir mereka sudah bagus,” sambungnya.
Anggun meyakini seiring berjalannya waktu anak-anak akan mampu memahami mapel AI dan coding. Begitu juga dengan guru SD nantinya akan terbiasa untuk mengajar AI dan coding. Terlebih bagi siswa jenjang SD kemungkinan materi yang disampaikan masih sederhana.
Murianews, Kudus – Coding dan AI bakal menjadi mata pelajaran pilihan bagi siswa jenjang 4 SD hingga 6 SD dan SMP mulai semester depan. Disdikpora Kudus, Jawa Tengah segera membahas hal tersebut dengan para guru dan pengawas sekolah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho menyampaikan, pihaknya akan segera mendiskusikan hal ini dengan guru dan pengawas sekolah. Anggun menyampaikan untuk guru SD memang belum pernah spesifik mengajar IT, sehingga perlu ada pelatihan terlebih dahulu.
”Kalau untuk guru SMP saya rasa tidak ada masalah karena sudah sering mengajarkan mata pelajaran IT. Makanya kami akan diskusikan terlebih dahulu. Di samping itu kami masih menunggu edaran juknisnya terlebih dahulu dari Kemendikdasmen,” katanya, Jumat (7/2/2025).
Ia menambahkan, adanya pembelajaran AI dan Coding sebagai mata pelajaran pilihan merupakan hal bagus. Sebab, dapat membekali siswa tentang digitalisasi sejak dini.
”Kalau dasar-dasar saya rasa anak-anak mampu. Anak sekarang sudah pintar dan melek teknologi. Logika berpikir mereka sudah bagus,” sambungnya.
Anggun meyakini seiring berjalannya waktu anak-anak akan mampu memahami mapel AI dan coding. Begitu juga dengan guru SD nantinya akan terbiasa untuk mengajar AI dan coding. Terlebih bagi siswa jenjang SD kemungkinan materi yang disampaikan masih sederhana.
Pengenalan digital...
”Untuk jenjang SD saya rasa materi yang diberikan untuk anak-anak masih sebatas dasar dulu. Setidaknya mereka mengenal dulu,” terangnya.
Pihaknya menyambut baik rencana AI dan Coding dijadikan mata pelajaran pilihan. Karena era sekarang sudah semakin canggih, dan dibutuhkan materi pelajaran digital. Sehingga ke depannya siswa bisa tahu dan bahkan dapat menciptakan program teknologi.
”Supaya siswa tidak hanya sebagai penikmat saja. Tetapi ke depannya mereka bisa menciptakan produk teknologi,” ujarnya.
Di lain sisi, sarana dan prasarana di sekolah seperti komputer dan laptop menurut Anggun sudah siap. Persiapan yang dibutuhkan saat ini menurutnya lebih ke pelatihan kepada guru jenjang SD yang belum pernah mengajar tentang IT, soal Coding dan AI.
”Guru SD akan kami bekali tentang AI dan coding. Kemudian untuk teknis pelaksanaan pembelajaran mapel AI dan coding ini kami masih menunggu juknis,” ucapnya.
Dirinya berharap dengan adanya pembelajaran AI dan coding pada mata pelajaran pilihan dapat mengasah kemampuan siswa dengan baik. Selain itu dapat digunakan sebagai bekal di era yang serba digital.
”Harapan kami kemampuan anak-anak menjadi semakin terasah. Kami tentu menyambut baik inovasi pembelajaran AI dan coding ini,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso