Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 58 sekolah di Kudus akan mendapatkan perbaikan pada tahun 2025.
Saat ini, prosesnya masih dalam tahap survei harga material bersama pihak konsultan perencana. Sekolah yang akan diperbaiki tersebar di sembilan kecamatan, di antaranya SD 1 Terban, SD 4 Rahtawu, dan SMP 2 Mejobo.
Dari total 58 sekolah, sebanyak 49 Sekolah Dasar (SD) akan mendapat alokasi dana sebesar Rp 8,4 miliar, sedangkan sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan alokasi Rp 900 juta.
Selain itu, tujuh sekolah lainnya diusulkan untuk diperbaiki melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengatakan, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat tidak berdampak pada program perbaikan sekolah di Kudus.
Murianews, Kudus – Perbaikan sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dipastikan tetap berjalan meski pemerintah pusat melakukan efisiensi anggaran.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus menegaskan, program rehabilitasi sekolah akan tetap berlanjut pada tahun ini.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 58 sekolah di Kudus akan mendapatkan perbaikan pada tahun 2025.
Saat ini, prosesnya masih dalam tahap survei harga material bersama pihak konsultan perencana. Sekolah yang akan diperbaiki tersebar di sembilan kecamatan, di antaranya SD 1 Terban, SD 4 Rahtawu, dan SMP 2 Mejobo.
Perbaikan sekolah ini akan menggunakan anggaran sebesar Rp 9,3 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Dari total 58 sekolah, sebanyak 49 Sekolah Dasar (SD) akan mendapat alokasi dana sebesar Rp 8,4 miliar, sedangkan sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan alokasi Rp 900 juta.
Selain itu, tujuh sekolah lainnya diusulkan untuk diperbaiki melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengatakan, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat tidak berdampak pada program perbaikan sekolah di Kudus.
Survei harga...
Ia memastikan bahwa perbaikan sekolah tetap akan dilaksanakan sesuai rencana awal.
”Perbaikan sekolah tidak terkena efisiensi. Sejauh ini, program ini tetap berjalan dan sudah memasuki tahap survei harga,” ujar Anggun Nugroho, Selasa (11/2/2025).
Ia menambahkan, tidak adanya efisiensi dalam anggaran perbaikan sekolah akan berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Menurutnya, sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai sangat penting dalam mendukung proses belajar-mengajar di sekolah.
”Kami menyambut baik keputusan ini. Dengan tidak adanya pemotongan anggaran, perbaikan sekolah tetap bisa dilaksanakan, sehingga fasilitas pendidikan semakin memadai,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, masih banyak sekolah yang membutuhkan perbaikan, mulai dari bangunan sekolah, kamar mandi, ruang kelas, hingga perpustakaan.
”Banyak sekolah yang masih membutuhkan renovasi. Oleh karena itu, perbaikan akan terus berlanjut pada tahun ini,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar