KH Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi merupakan tokoh yang memiliki keahlian di bidang falak. Sebagaimana diketahui, ilmu falak merupakan ilmu astronomi yang mempelajari benda langit.
Itu mencakup tentang matahari, bulan, dan bumi. Biasanya ilmu falak digunakan untuk kepentingan ilmu fiqih.
”Kiprah beliau pernah dipercaya menjadi Ketua Markas Penanggalan Jawa Tengah. Beliau juga berjasa menerbitkan Almanak Menara Kudus atau Penanggalan Menara Kudus. Pada almanak tersebut digunakan salah satunya untuk Masehi dan Hijriah,” Sabtu (15/2/2025).
Azhar juga menjelaskan, KH Turaichan menuntut ilmu di madrasah Tasywiquth Thulab As Salafiyah atau TBS Kudus. Pada tahun 1930 KH Turaichan juga diminta untuk mengajar di TBS.
”Saya belajar ngaji di masjid dengan beliau meski hanya sebentar. Beliau rumahnya di Desa Langgardalem,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Nama KH Turaichan diabadikan menjadi nama jalan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Siapakah sosok bernama KH Turaichan itu? Berikut biografi sosok KH Turaichan yang termasyur itu.
KH Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi merupakan tokoh yang memiliki keahlian di bidang falak. Sebagaimana diketahui, ilmu falak merupakan ilmu astronomi yang mempelajari benda langit.
Itu mencakup tentang matahari, bulan, dan bumi. Biasanya ilmu falak digunakan untuk kepentingan ilmu fiqih.
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Azhar Latif Nahiran mengatakan, KH Turaichan merupakan master dalam hal ilmu falak. KH Turaichan merupakan putra dari Kiai Adjhuri dan Nyai Sukainah.
”Kiprah beliau pernah dipercaya menjadi Ketua Markas Penanggalan Jawa Tengah. Beliau juga berjasa menerbitkan Almanak Menara Kudus atau Penanggalan Menara Kudus. Pada almanak tersebut digunakan salah satunya untuk Masehi dan Hijriah,” Sabtu (15/2/2025).
Azhar juga menjelaskan, KH Turaichan menuntut ilmu di madrasah Tasywiquth Thulab As Salafiyah atau TBS Kudus. Pada tahun 1930 KH Turaichan juga diminta untuk mengajar di TBS.
”Saya belajar ngaji di masjid dengan beliau meski hanya sebentar. Beliau rumahnya di Desa Langgardalem,” sambungnya.
Teguh Pendirian...
Sepengetahuannya, KH Turaichan juga merupakan sosok yang teguh pendirian. Setiap kali sudah berpendapat maka keputusannya sudah bulat.
”Beliau pribadi yang teguh pendirian. Kalau sudah berpendapat itu bulat. Beliau bisa dibilang ahlinya guru-guru falak,” terangnya.
Karena itu pada akhirnya, rata-rata santri yang pernah belajar dengannya juga memiliki pendirian yang teguh. Selain itu juga dikenal sebagai ahli falak yang hebat.
Lebih lanjut, KH Turaichan meninggal pada 20 Agustus 1999. Kini, nama KH Turaichan dijadikan sebagai nama jalan di Kabupaten Kudus, untuk menghormati jasa-jasanya.
”Meski hanya mengenal beliau sebentar, saya melihatnya sebagai sosok yang teguh pada pendirian,” terangnya.
Editor: Budi Santoso