Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho mengatakan, kekosongan kepala sekolah diakibatkan karena memasuki masa pensiun. Selain itu juga ada yang meninggal.
Kekosongan kepala sekolah menurut Anggun memang memberikan dampak kegiatan di sekolah menjadi sedikit terganggu. Untuk itu pihak Disdikpora Kudus menyikapi dengan penunjukan Plt Kepala Sekolah.
”Kekosongan kepala sekolah kami sikapi dengan penunjukan Plt Kepala Sekolah. Walaupun memang efektifnya itu harus disikapi dengan penunjukan Plt Kepsek. Bisa juga dengan menunjuk guru yang paling senior,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
Ia menambahkan, kendati tidak ada kepala sekolah, menurutnya kegiatan di sekolah tetap berjalan. Pihaknya masih berupaya untuk mengisi kekosongan kepala sekolah.
”Pada tahun 2024 kami mengusulkan 75 guru untuk mengikuti seleksi pengisian jabatan kepala sekolah. Namun, hanya sembilan yang dinyatakan lolos oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN),” sambungnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BKPSDM Kabupaten Kudus. Sehingga ke depannya semakin banyak guru yang dapat mengisi jabatan kepala sekolah.
”Kami komunikasikan juga sembilan yang sudah lolos ini dengan BKPSDM karena nantinya berkaitan dengan SK yang diterbitkan oleh bupati kepada guru-guru tersebut,” terangnya.
Murianews, Kudus – Seratusan sekolah di Kudus, Jawa Tengah tak miliki kepala sekolah. Mayoritas di antaranya merupakan tingkatan sekolah dasar (SD).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho mengatakan, kekosongan kepala sekolah diakibatkan karena memasuki masa pensiun. Selain itu juga ada yang meninggal.
Kekosongan kepala sekolah menurut Anggun memang memberikan dampak kegiatan di sekolah menjadi sedikit terganggu. Untuk itu pihak Disdikpora Kudus menyikapi dengan penunjukan Plt Kepala Sekolah.
”Kekosongan kepala sekolah kami sikapi dengan penunjukan Plt Kepala Sekolah. Walaupun memang efektifnya itu harus disikapi dengan penunjukan Plt Kepsek. Bisa juga dengan menunjuk guru yang paling senior,” katanya, Sabtu (12/4/2025).
Ia menambahkan, kendati tidak ada kepala sekolah, menurutnya kegiatan di sekolah tetap berjalan. Pihaknya masih berupaya untuk mengisi kekosongan kepala sekolah.
”Pada tahun 2024 kami mengusulkan 75 guru untuk mengikuti seleksi pengisian jabatan kepala sekolah. Namun, hanya sembilan yang dinyatakan lolos oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN),” sambungnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BKPSDM Kabupaten Kudus. Sehingga ke depannya semakin banyak guru yang dapat mengisi jabatan kepala sekolah.
”Kami komunikasikan juga sembilan yang sudah lolos ini dengan BKPSDM karena nantinya berkaitan dengan SK yang diterbitkan oleh bupati kepada guru-guru tersebut,” terangnya.
Ada seleksi lagi...
Ia berharap meski hanya sembilan guru yang lolos untuk mengisi jabatan kepala sekolah, pihaknya berharap ke depannya akan ada lagi seleksi bagi guru untuk mengisi jabatan kepala sekolah.
”Walaupun masih ada sekolah yang belum memiliki kepala sekolah tentu harapan kami kegiatan di sekolah tetap berjalan normal,” ujarnya.
Selain kekosongan kepala sekolah, ia menyampaikan saat ini beberapa sekolah juga membutuhkan guru. Setidaknya di seluruh sekolah di Kabupaten Kudus masih membutuhkan 800 guru.
”Sekolah di Kabupaten Kudus masih membutuhkan sekitar 800 guru,” imbuhnya.