Peserta yang memakai kostum dangdut jadul itu berasal dari warga RT 2 RW 3 Desa Getas Pejaten. Mereka mengenakan kemeja dengan kancing atas dibuka dengan dipadukan celana jeans cut-bray.
Beberapa di antaranya mengenakan topi koboi. Di sepanjang rute, mereka tampak kompak berjoget.
Ketua RT 2 RW 3 Desa Getas Pejaten Adi Purwito mengatakan, untuk mempersiapkan penampilannya, pihaknya harus berlatih hingga enam kali.
Alasan lainnya, para peserta joged di kontingennya itu usianya juga sudah dewasa. Sehingga dirasa cocok ketika menampilkan jogetan jadul lengkap dengan baju tempo dulu ala OM Lorenza.
”Untuk kostumnya kami hunting ke pasar loak. Ada juga yang dimodif sendiri ke penjahit,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Kostum dangdut jadul ala OM Lorenza ikut memeriahkan Kirab Budaya Sedekah Bumi Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (18/5/2025) pagi.
Peserta yang memakai kostum dangdut jadul itu berasal dari warga RT 2 RW 3 Desa Getas Pejaten. Mereka mengenakan kemeja dengan kancing atas dibuka dengan dipadukan celana jeans cut-bray.
Beberapa di antaranya mengenakan topi koboi. Di sepanjang rute, mereka tampak kompak berjoget.
Rute Kirab Budaya Sedekah Bumi itu dimulai dari Lapangan Gandekan menuju Balai Desa Getas Pejaten. Sejumlah warga yang menonton pun ikut berjoget.
Ketua RT 2 RW 3 Desa Getas Pejaten Adi Purwito mengatakan, untuk mempersiapkan penampilannya, pihaknya harus berlatih hingga enam kali.
”Alasan pilih kostum jadul dan menampilkan joged OM Lorenza karena saat ini kan OM Lorenza sedang viral-viralnya,” katanya, Minggu (18/5/2025).
Alasan lainnya, para peserta joged di kontingennya itu usianya juga sudah dewasa. Sehingga dirasa cocok ketika menampilkan jogetan jadul lengkap dengan baju tempo dulu ala OM Lorenza.
”Untuk kostumnya kami hunting ke pasar loak. Ada juga yang dimodif sendiri ke penjahit,” sambungnya.
Tak Ada Kendala...
Ia menyampaikan selama berlatih berjoged tidak ada kesulitan. Terlebih pihaknya diajari oleh instruktur. Sehingga semua berjalan lancar.
”Alhamdulillah tidak ada kendala sama sekali. Seru juga karena latihan bareng dan hunting pakaian jadul juga,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang peserta joget, Soni Sudarsono menyampaikan berpenampilan jadul seperti mengenang masa muda. Menurut dia pakaian orang zaman dulu memang seperti yang dikenakannya saat kirab.
”Pakaian zaman dulu memang seperti ini. Jadi ya seperti mengenang kembali,” ujarnya.
Dirinya menjahit sendiri celana cutbray yang dikenakannya hari ini. Latihan rutin selama hampir sepekan juga dilakukan olehnya.
”Latihan hampir seminggu. Alhamdulillah semuanya kompak dan akhirnya bisa menampilkan joged jadul ini,” imbuhnya.
Kirab ini diikuti oleh 45 rombongan peserta. Rinciannya sebelas lembaga pemasyarakatan dan ormas, delapan lembaga pendidikan, dan 26 RT dan RW se-Desa Getas Pejaten.
Beragam kreasi ditampilkan. Mulai dari kreasi kostum dari bahan bekas yang sudah tidak terpakai, produk-produk UMKM unggulan dan tarian-tarian kreasi dari masing-masing peserta.
Editor: Zulkifli Fahmi