Warga Desa Rahtawu, Kudus, Jawa Tengah Masgiri pun menyebut jika proses evakuasi pendaki terjatuh kali ini merupakan yang terlama. Sebab, evakuasi dilakukan semalaman hingga berganti hari.
Masgiri menyampaikan, pihaknya sering mendengar kabar ada pendaki terjatuh di kawasan Natas Angin. Namun, biasanya dalam hitungan jam dapat ditemukan.
”Kejadian pendaki jatuh memang sering ada. Tetapi tidak pernah sampai semalaman dan bahkan berganti hari seperti kali ini,” katanya, Rabu (25/6/2025).
Ia menyampaikan, sejak Selasa (24/6/2025) kemarin banyak petugas BPBD Kudus dan relawan yang naik ke atas, yakni ke Natas Angin. Kemudian, ia melihat lagi belasan personel BPBD Kudus naik ke Natas Angin pada hari ini pukul 04.00 WIB.
”Pagi ini tadi jam empat ada belasan petugas BPBD Kudus naik lagi ke lokasi. Sampai saat ini belum turun,” sambungnya.
Ia menambahkan, jalur menuju ke Natas Angin tergolong sulit dan tidak dapat diakses dengan sepeda motor maupun mobil. Akses hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki.
”Akses ke sana tidak bisa menggunakan motor dan mobil. Hanya bisa ditempuh jalan kaki,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Proses evakuasi pendaki wanita yang terjatuh di kawasan puncak Natas Angin Kudus, Rabu (25/6/2025) hingga kini masih berlangsung.
Warga Desa Rahtawu, Kudus, Jawa Tengah Masgiri pun menyebut jika proses evakuasi pendaki terjatuh kali ini merupakan yang terlama. Sebab, evakuasi dilakukan semalaman hingga berganti hari.
Masgiri menyampaikan, pihaknya sering mendengar kabar ada pendaki terjatuh di kawasan Natas Angin. Namun, biasanya dalam hitungan jam dapat ditemukan.
”Kejadian pendaki jatuh memang sering ada. Tetapi tidak pernah sampai semalaman dan bahkan berganti hari seperti kali ini,” katanya, Rabu (25/6/2025).
Ia menyampaikan, sejak Selasa (24/6/2025) kemarin banyak petugas BPBD Kudus dan relawan yang naik ke atas, yakni ke Natas Angin. Kemudian, ia melihat lagi belasan personel BPBD Kudus naik ke Natas Angin pada hari ini pukul 04.00 WIB.
”Pagi ini tadi jam empat ada belasan petugas BPBD Kudus naik lagi ke lokasi. Sampai saat ini belum turun,” sambungnya.
Ia menambahkan, jalur menuju ke Natas Angin tergolong sulit dan tidak dapat diakses dengan sepeda motor maupun mobil. Akses hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki.
”Akses ke sana tidak bisa menggunakan motor dan mobil. Hanya bisa ditempuh jalan kaki,” imbuhnya.
Kabar awal...
Seorang pendaki Gunung Muria dilaporkan terjatuh saat turun dari Puncak Natasangin, Selasa (24/6/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima Murianews.com, pendaki tersebut terjatuh ke jurang sebelah punggungan utara kisaran 10 meter di titik lokasi jalur pos bayangan arah Puncak Natasangin.
Diketahui, pendaki tersebut bernama Jovita Diva Prabudawardani (21), warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Jovita dikabarkan mendaki bersama seorang teman berinisial A (13). Keduanya berangkat, Selasa (24/6/2025) pukul 08.00 WIB dari Rahtawu.
Mereka disebut sampai di Puncak Natasangin pukul 13.00 WIB. Setelah menikmati puncak, keduanya kemudian turun sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, pada pukul 14.30 WIB, Jovita terjatuh. Hingga kini belum diketahui kondisi pendaki tersebut, proses pencarian pun telah dilakukan.
Sejumlah video pencarian pendaki tersebut pun beredar di grup WhatsApp hingga diterima Murianews.com. Tampak sejumlah relawan dari berbagai pihak melakukan pencarian malam ini.
Editor: Anggara Jiwandhana
