Bagi Anda yang belum tahu, domba dorper ini memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan domba lokal atau dombos.
Kepala Unit Bumdesa Randugandeng Bersemi Peganjaran, Noor Rochman mengatakan domba dorper asal Australia ini memang memiliki banyak kelebihan. Utamanya soal produktivitas.
”Domba dorper ini memiliki produktivitas yang bagus. Tingkat pertumbuhannya juga cepat,” katanya, Senin (22/9/2025).
Ia menjelaskan, pranakan domba dorper berusia tiga bulan, berat badan atau bobotnya bisa mencapai 22 kilogram. Kondisi ini berbeda dengan domba lokal atau dombos dengan usia yang sama beratnya hanya tujuh kilogram saja.
”Dari berat badannya saja sudah berbeda. Artinya ketika peternak mau jual, keuntungannya pasti lebih banyak ketika beternak domba dorper,” sambungnya.
Selain itu, domba dorper ini memiliki warna yang unik. Area kepala berwarna hitam. Sedangkan pada bagian tubuhnya bewarna putih.
Murianews, Kudus – Peternakan domba dorper Australia saat ini dikembangkan oleh peternakan Randu Gandeng Farm di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Bagi Anda yang belum tahu, domba dorper ini memiliki keistimewaan tersendiri jika dibandingkan domba lokal atau dombos.
Kepala Unit Bumdesa Randugandeng Bersemi Peganjaran, Noor Rochman mengatakan domba dorper asal Australia ini memang memiliki banyak kelebihan. Utamanya soal produktivitas.
”Domba dorper ini memiliki produktivitas yang bagus. Tingkat pertumbuhannya juga cepat,” katanya, Senin (22/9/2025).
Ia menjelaskan, pranakan domba dorper berusia tiga bulan, berat badan atau bobotnya bisa mencapai 22 kilogram. Kondisi ini berbeda dengan domba lokal atau dombos dengan usia yang sama beratnya hanya tujuh kilogram saja.
”Dari berat badannya saja sudah berbeda. Artinya ketika peternak mau jual, keuntungannya pasti lebih banyak ketika beternak domba dorper,” sambungnya.
Dari segi daging, domba dorper memiliki produksi daging yang unggul. Tekstur dagingnya juga lembut. Sehingga sangat enak untuk dikonsumsi.
Selain itu, domba dorper ini memiliki warna yang unik. Area kepala berwarna hitam. Sedangkan pada bagian tubuhnya bewarna putih.
Disilangkan dengan Lokal...
Kondisi ini berbeda dengan dombos yang keseluruhan warna tubuhnya bewarna putih.
Saat ini, pihaknya masih mengembangkan persilangan domba dorper dengan dombos atau domba Wonosobo yang kebanyakan dimiliki peternak di Desa Peganjaran.
Dombos yang ada kemudian disilangkan dengan domba dorper agar anakannya bisa lebih bagus. Namun, perlu diketahui, dombos betina yang hendak disilangkan dengan domba dorper harus memiliki bobot 30 kilogram.
”Karena ketika kawin, kalau ukuran dombos betinanya kurang dari 30 kilogram, tidak kuat menahan beban domba dorper saat sedang berkawin,” terangnya.
Awal berdiri pada Desember 2024 silam, Randu Gandeng Farm telah memiliki 27 ekor dombos betina. Kini, jumlah domba di Randu Gandeng Farm terus bertambah. Secara keseluruhan ada 53 ekor domba. Jumlah 53 ekor domba itu terdiri dari berbagai domba hasil persilangan.
Dombos yang ada di kandang saat ini berjumlah 27 ekor. Kemudian ada domba dorper jantan satu ekor. Lalu ada domba F1 sebanyak 12 ekor dan domba F2 satu ekor. Selain itu ada domba anakan dombos sebanyak sembilan ekor.
”Sisanya ada domba crossing hasil persilangan domba F1 dengan domba lokal. Jumlahnya ada tiga ekor. Secara keseluruhan di kandang ada 53 ekor,” imbuhnya.
Editor: Supriyadi