Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) buka suara terkait dugaan kasus bullying atau perundungan disertai kekerasan yang terjadi di salah satu SMP di Kudus. Pihak dinas, sudah mendengar adanya kabar permasalahan perundungan tersebut.

Pihak dinas pun sudah meminta pihak sekolahan segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan kekeluargaan. Pasalnya, ketika tak kunjung rampung dan berlarut-larut, dikhawatirkan akan mempengaruhi psikis siswa baik korban ataupun pelaku.

”Kami dari dinas mendorong untuk segera diselesaikan secara kekeluargaan terhadap sekolah. Ini juga kan dilihat sudah ditangani oleh sekolah yang bersangkutan,” kata Anggun Nugroho Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Kamis (5/10/2023).

Ia menjelaskan, selama ini dinas sudah melakukan upaya preventif untuk mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan yang bisa saja terjadi di satuan pendidikan.

Di antaranya berupa sosiasliasi pencegahan mulai bullying, intoleransi, ataupun kekesrasan sosial,  pihaknya juga sudah menggalakkan program sekolah ramah anak.

”Di sekolah sudah kami minta untuk melakukan pengawasan lebih di sudut tempat di sekolah yang bisa terjadi bullying agar dipasang kamera pengawas. Rambu hingga poster peringatan tentang bahaya bullying juga sudah mulai dipasang di sekolah-sekolah di Kudus,” ucapnya.

Selain itu, sekolah juga sudah diminta untuk membuat pusat laporan bagi siswa melalui digital dengan barcode-barcode aduan yang dipasang di sejumlah titik di sekolah.

”Di Kudus ini baik SD ataupun SMP Sudah mulai menggerakkani sekolah ramah anak dengan beberapa pencegahan dan penanganan tadi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus perundungan siswa SMP terjadi di salah satu sekolah di Kudus. Korbannya yakni siswa kelas IX yang mendapat perundungan dari empat orang teman sebayanya. Kejadian ini terjadi pada Jumat (25/8/2023).

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler