Puskesmas Kaliwungu Siap Sukseskan Progam Eliminasi TBC 2030

Murianews, Kudus – Puskesmas Kaliwungu menjadi salah satu puskesmas dengan penanganan TBC terbesar se-kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dari periode tahun 2022-2023, suspek TBC meningkat setidaknya 20 pasien.

”Tahun 2022 kurang lebih 134 pasien. Pada tahun 2023 ada 155 pasien. Untuk tahun 2024, dihitung sampai Juni sudah ada 55 pasien,” ujar Nurul Muawanah selaku Programmer Tuberkulosis (TB) kepada Murianews.com, Sabtu (8/6/2024).

Walaupun jumlahnya meningkat, Nurul mengaku, jumlah pasien TBC belum memenuhi target. Sebab, di tahun 2023 target suspek TBC adalah 170 pasien. Untuk tahun 2024, targetnya adalah 120 pasien.

Kasus TBC, kata dia, seperti gunung es. Sebab, banyak kasus yang tidak terlihat di permukaan. Puskesmas harus aktif melakukan screening untuk mendapatkan pasien-pasien TBC. Sehingga, angka penularan TBC juga bisa ditekan.

”Salah satu penyebab maraknya TBC ini adalah penyebaran bakteri melalui droplet infection atau infeksi menular. Maka dari itu perlu ditekan jumlahnya dengan penanganan sedini mungkin,” jelas Nurul.

Tak hanya itu, jika seseorang memiliki imun yang rendah, maka bakteri TBC rawan untuk masuk dan menyebar. Sebaliknya, jika imun seseorang tinggi, maka bakteri TBC kecil kemungkinan untuk menyebar.

Jika sudah terjadi gejala seperti batuk lebih dari dua minggu atau mengalami batuk yang reda dan timbul selama berminggu-minggu, maka wajib untuk periksa ke puskesmas. Hal ini agar pasien mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Untuk mendukung hal tersebut, puskesmas Kaliwungu bekerja sama dengan dua klinik serta sembilan Tempat Praktek Mandiri Dokter (TPMD). Hal ini dilakukan untuk menyukseskan eliminasi TBC 2030 untuk meningkatkan screening pasien.

”Kami memiliki TCM untuk mendeteksi bakteri melalui dahak. Ini merupakan bantuan dari global fund dan gratis. Periksa ke puskesmas adalah langkah terbaik,” ujar Nurul.

Adapun instansi yang memiliki alat Tes Cepat Molekuler (TCM) baru ada di RSUD, Puskesmas Kaliwungu, Jekulo, Rejosari dan Gribig. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk segera datang ke puskesmas terdekat dan jangan sampai terlambat.

Editor: Dani Agus