Ridwan Kamil: Hanya 10 Pemilih Pemula yang Peduli Isu Kepemiluan
Zulkifli Fahmi
Rabu, 23 Agustus 2023 21:53:00
Murianews, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, hanya 10 persen dari jumlah pemilih pemula di Indonesia yang peduli pada isu kepemiluan.
Itu diungkapkan saat menghadiri Indonesia Digital Conference 2023 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu (23/8/2023).
Ridwan Kamil pun berharap para pemilih pemula itu tak apatis mengenai pemilu. Sebab, cara pandang pemilih pemula sangat dibutuhkan untuk memahami rekam jejak para tokoh yang ikut kontestasi pemilu, baik di pusat maupun daerah.
Ini karena tokoh-tokoh yang ikut kontestasi baik di tingkat pusat hingga daerah harus dipahami adalah orang-orang yang kompeten dan mengambil keputusan menyangkut hajat hidup para pemilih muda nantinya, seperti sektor pendidikan dan kesehatan.
’’Anda harus ikut memilih, kalau pilih saya alhamdulilah. Kalau tidak, pilih yang anda sukai. Demokrasi kita belum sedewasa yang diharapkan, anda harus jadi bagian yang menentukan masa depan di Indonesia,’’ katanya.
Di kesempatan itu, Ridwan Kamil juga menyebut pemilih pemula merupakan generasi digital native, yakni sejak lahir sudah paham dengan dunia digital.
Meski begitu, pemilih pemula tetap harus memiliki nurani agar tak terjebak dalam sisi gelap digital dan terus meningkatkan kemampuannya di dunia digital.
’’Jadi poinnya beradaptasi, belajar tapi masuk kelompok ke sisi yang positif,’’ katanya.
Ditanya mengenai kesiapannya dalam kontestasi pemilu, Ridwan Kamil pun tak mau berandai-andai. Ia pun menyatakan siap apabila ditugaskan partainya untuk ikut dalam kontestasi itu. Itu menjawab apakah akan berkontes di DKI Jakarta atau kembali di Jawa Barat.
’’Sesuai survei, saya masih dipercaya masyarakat Jawa Barat 70 persen dan saya masih punya kesempatan 1 periode lagi di Jawa Barat. Tapi kalau survei untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta bagus, alhamdulilah. Sehingga saya ada opsi, kalau pilihannya ke Jakarta tapi tidak bisa sekarang menjawabnya, intinya takdir tidak selalu matematis,’’ katanya.



