Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Konferensi Tingkat Tinggi The Association of Southeast Asian Nations (KTT ASEAN) di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan ke dunia, kesatuan ASEAN masih terjaga dengan baik. Penegasan itu menjawab pertanyaan terkait kondisi ASEAN saat ini.

”Memang akhir-akhir ini saya sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN. Apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa Bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu melaju? Pada momentum ini sebagai anggota keluarga, ketua ASEAN, saya ingin menegaskan kesatuan ASEAN masih terpelihara dengan baik,” kata Jokowi yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, kesatuan ASEAN bukan berarti tak ada perbedaan pendapat. Namun, perbedaan pendapat itu justru menunjukkan negara-negara ASEAN memiliki kedudukan yang setara.

”Sebagai negara yang memiliki beragam suku budaya bahasa dan agama, bagi Indonesia kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat. Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi justru menunjukan kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara,” ujarnya.

Menurut Jokowi, kesetaraan sudah menjadi barang langka di dunia. Akibatnya, banyak ketidakadilan dan konflik terjadi.

”Tapi di ASEAN berbeda, kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan sehingga kapal besar ASEAN dapat terus melaju,” jelasnya.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan dalam kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, tantangan ke depan semakin berat dan mengakibatkan pengaruh oleh kekuatan besar.

”ASEAN sudah sepakat untuk tidak jadi proksi bagi kekuatan manapun untuk bekerjasama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran. Jangan jadikan kapal kami ASEAN sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan,” kata Jokowi.

Jokowi berharap ASEAN sebagai ladang untuk menumbuhkan kerjasama, untuk menciptakan kemakmuran, kestabilitas, kedamaian, yang tidak hanya bagi kawasan tapi bagi dunia.

”Samudra dunia terlalu luas untuk dilayari seorang diri. Dalam perjalanan kita, akan ada kapal-kapal lainnya, kapal-kapal mitra lainnya, mari kita wujudkan kerjasama yang setara dan saling menguntungkan, untuk berlayar bersama menuju epicenter of growth,” pungkasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler