Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Sebanyak 589 dari 817 koleksi Museum Nasional Indonesia (MNI) yang terdampak kebakaran beberapa waktu lalu berhasil teridentifikasi.

Tim khusus dari MNI terus mengupayakan proses identifikasi hingga pemulihan pascakebakaran yang terjadi 16 September 2023 lalu. Proses itu ditarget rampung hingga akhir bulan ini.

”Kami menargetkan proses klasifikasi tingkat kerusakan atas setiap koleksi terdampak dapat rampung paling cepat bulan ini,” katanya Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra dalam keterangan resminya, Sabtu (14/10/2023)..

Ia mengatakan, dalam proses identifikasi dan pemulihan itu pihaknya mendapat bantuan dari tenaga ahli Tim Balai Konservasi Borodubur, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Mereka pun menyisir koleksi-koleksi yang terdampak, khususnya yang tertimpa dinding bangunan cagar budaya MNI yang runtuh akibat kebakaran.

”Saat ini, tim evakuasi masih melakukan penyisiran koleksi,” lanjutnya.

Setelah tahap penyelamatan koleksi dilakukan, Tim Khusus Penanganan Unit MNI akan memasuki tahap analisis untuk selanjutnya ditentukan rekomendasi penanganan atau proses remediasi dan/atau restorasi yang sesuai untuk setiap koleksi yang terdampak.

Rangkaian proses tersebut membutuhkan ketelitian, sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Untuk itu, selama proses tersebut berlangsung, MNI ditutup untuk publik.

“Tapi, melihat antusiasme publik terhadap sajian koleksi artefak dan benda bersejarah yang berada di MNI, saat ini BLU MCB juga tengah merencanakan berbagai rangkaian program agar publik tetap bisa mengakses koleksi MNI. Hal ini penting agar pemanfaatan pengetahuan dapat terus berjalan,” kata Mahendra.

Komentar

Terpopuler