Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan dan tindakan kekerasan yang terjadi di Gaza, Palestina.
Jokowi mengatakan, tindakan kekerasan yang terjadi telah mengakibatkan penderitaan dan banyaknya korban sipil. Perempuan dan anak turut menjadi korban dari konflik yang terjadi di Gaza Palestina.
”Indonesia mengecam keras tindak kekerasan yang terjadi di Gaza karena telah mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak, Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al Ahli,” ujar Presiden dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/10/2023).
Menurut Jokowi kekerasan dan serangan di Palestina merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter Internasional.
Jokowi pun menunjuk Menlu Retno Marsudi untuk menghadiri Pertemuan Luar Biasa Para Menlu anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Rabu (18/10) kemarin. Presiden juga mengintruksikan upaya evakuasi bagi WNI yang berada di Gaza Palestina.
Jokowi menegaskan Indonesia tak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan dan ketidakadilan terus terjadi pada rakyat Palestina.
Indonesia bersama OKI akan terus mengirimkan pesan kuat pada seluruh dunia untuk menghentikan konflik antara Palestina dan Israel tersebut.
”Indonesia bersama-sama dengan OKI mengirimkan pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi, untuk menghentikan penggunaan kekerasan, untuk fokus pada masalah kemanusiaan, dan menyelesaikan akar permasalahan, yaitu pendudukan Israel atas Palestina,” ucap Presiden.
Presiden pun mengajak seluruh negara di dunia untuk bersama-sama membangun solidaritas global dalam rangka menyelesaikan masalah Palestina secara adil. Selain itu, Indonesia juga mendorong negara-negara di dunia untuk menerapkan parameter internasional yang telah disepakati bersama.
”Ini akan terus Indonesia suarakan di berbagai kesempatan dan forum internasional, termasuk saat bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi dan di KTT ASEAN-GCC esok hari,” tutur Presiden.



