Rabu, 19 November 2025

Murianews, Depok – Seorang emak-emak di Sukmajaya, Depok, Diah Setyorini (43) menjadi korban peluru nyasar. Peluru senapan angin yang nyasar itu mengenai pipinya hingga bolong.

Insiden itu terjadi saat Diah dan suaminya hendak ke Pasar Agung Sukmajaya, Depok, sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (30/10/2023). Ia ke pasar diboncengkan suaminya menggunakan sepeda motor.

Ketika melewati Jalan Raya Proklamasi tiba-tiba Diah mengerang kesakitan. Pipi kirinya mengucurkan darah. Ternyata ia terkena peluru senapan angin nyasar. Beruntung peluru nyasar tak mengenai matanya.

Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiono mengatakan peluru senapan angin itu tidak diketahui dari mana arahnya. Usai terkena peluru nyasar, Diah pun dilarikan ke rumah sakit.

”Luka bolong pada bagian pipi bawah mata sebelah kiri dan mendapat tindakan medis 2 jahitan,” tuturnya, katanya dikutip dari Detik.com, Jumat (3/10/2023).

Mendapati informasi itu, polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dalam pemeriksaan itu, polisi menemukan barang bukti peluru senapan angin.

”(Barang bukti) 1 butir peluru senapan angin,” tuturnya.

Sementara itu, Diah mengungkapkan dalam kejadian itu, ia mendengar suara dentuman. Hampir berbarengan dengan suara itu, Diah merasakan ada yang bergetar di dekat giginya.

Suaminya pun sempat menanyakan perihal suara dentuman itu. Tak lama, Diah dan suami berhenti di depan toko roti tak jauh dari lokasi kejadian. Saat melihat di spion motor, Diah kaget karena pipi sebelah kirinya sudah berlumuran darah.

”Aku kaget, langsung nangis, balik ke rumah ngasih tahu orang tua. Langsung ke RS HGA, langsung ditangani, dikeluarkan, ada itu (peluru) ada setengah jam entah kurang atau lebih,” tuturnya.

Diah menyebut peluru yang menancap di pipinya itu seperti peluru senapan angin untuk berburu burung. Diah mengatakan dokter yang menanganinya menyampaikan peluru nyasar itu jenis mimis, yang membuatnya menerima 2 jahitan.

”Pas dikeluarin itu peluru angin burung, atau mimis gitu timah. Ya sudah itu, dijahit dua jahitan itu aja,” ucapnya.

Diah mengaku tak membuat laporan polisi karena tak mengetahui siapa pelakunya. Namun, ia membagikan insiden yang dialaminya itu lewat media sosial.

Diah pun meminta agar peristiwa yang dialaminya diusut untuk mencegah adanya korban lain. Namun Diah juga bersyukur peluru menyasar tidak mengenai mata.

”Ya kita maunya enggak ada korban lagi, biar enggak pakai senjata itu, itu kan harusnya di hutan ya, enggak di banyak rumah gini. Untung enggak kena mata aja alhamdulillahnya, gitu kan. Kalau kena mata, enggak tahu deh tuh, buta atau apa. Iya (diusut) biar enggak ada korban lagi,” jelasnya.

Komentar

Terpopuler