Susun Alquran Bahasa Isyarat, Kemenag Gandeng Ahli
Zulkifli Fahmi
Selasa, 14 November 2023 00:30:00
Murianews, Jakarta – Kemenag segera meluncurkan Alquran bahasa isyarat. Peluncuran itu menjadi yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Abdul Aziz Sidqi mengatakan, dalam penyusunannya, pihaknya menggandeng para ahli, teman disabilitas tuli, dan berbagai organisasi terkait.
”Bersama-sama merumuskan kesepakatan mengenai huruf, harakat, dan tanda baca. Setelah itu, tim yang sama menyusunnya dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat,” urai dia.
Saat mengeceknya pun, satu-persatu diperiksa secara rinci. Dengan begitu diharapkan tak ada kesalahan dalam pembuatannya nanti.
”Kita cek satu persatu, kita susun ayatnya mulai dari Al-Fatihah sampai An-Nas, kita cek dan baca satu persatu, hurufnya harakatnya, karena ini Alquran tidak boleh ada yang kurang atau kelebihan huruf maupun harakat. Kami memastikan bahwa nanti Alquran yang kami cetak sudah sahih, tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi kesalahan,” imbuhnya.
Proses penyusunan mushaf Alquran bahasa isyarat itu sendiri sudah dimulai sejak 2021 lalu. Mulanya, penyusunan dimulai dari membuat panduan membaca Alquran bahasa isyarat.
Kemudian, setahun berikutnya dilakukan peluncuran Juz ‘Amma bahasa isyarat yang kemudian dilanjutkan penyunan Alquran bahasa isyarat secara penuh atau dari Juz 1 sampai juz 30.
Aziz menjelaskan, mushaf Alquran isyarat ini, merupakan wujud perhatian penuh pemerintah terhadap layanan keagamaan pda penyandang disabilitas.
Upaya ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menegaskan hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan layanan kitab suci dan lektur keagamaan yang mudah diakses.
”Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas di mana di situ disebutkan dalam Pasal 14 di huruf C itu jelas dikatakan bahwa penyandang disabilitas juga berhak mendapat layanan kitab suci dan juga lektur keagamaan yang mudah diakses,” ujarnya.
Murianews, Jakarta – Kemenag segera meluncurkan Alquran bahasa isyarat. Peluncuran itu menjadi yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Abdul Aziz Sidqi mengatakan, dalam penyusunannya, pihaknya menggandeng para ahli, teman disabilitas tuli, dan berbagai organisasi terkait.
”Bersama-sama merumuskan kesepakatan mengenai huruf, harakat, dan tanda baca. Setelah itu, tim yang sama menyusunnya dengan melibatkan semua stakeholder yang terlibat,” urai dia.
Saat mengeceknya pun, satu-persatu diperiksa secara rinci. Dengan begitu diharapkan tak ada kesalahan dalam pembuatannya nanti.
”Kita cek satu persatu, kita susun ayatnya mulai dari Al-Fatihah sampai An-Nas, kita cek dan baca satu persatu, hurufnya harakatnya, karena ini Alquran tidak boleh ada yang kurang atau kelebihan huruf maupun harakat. Kami memastikan bahwa nanti Alquran yang kami cetak sudah sahih, tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi kesalahan,” imbuhnya.
Proses penyusunan mushaf Alquran bahasa isyarat itu sendiri sudah dimulai sejak 2021 lalu. Mulanya, penyusunan dimulai dari membuat panduan membaca Alquran bahasa isyarat.
Kemudian, setahun berikutnya dilakukan peluncuran Juz ‘Amma bahasa isyarat yang kemudian dilanjutkan penyunan Alquran bahasa isyarat secara penuh atau dari Juz 1 sampai juz 30.
Aziz menjelaskan, mushaf Alquran isyarat ini, merupakan wujud perhatian penuh pemerintah terhadap layanan keagamaan pda penyandang disabilitas.
Upaya ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menegaskan hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan layanan kitab suci dan lektur keagamaan yang mudah diakses.
”Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas di mana di situ disebutkan dalam Pasal 14 di huruf C itu jelas dikatakan bahwa penyandang disabilitas juga berhak mendapat layanan kitab suci dan juga lektur keagamaan yang mudah diakses,” ujarnya.