Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Sumatera Utara (Sumut) resmi menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-49 pada 2027 mendatang. Keputusan itu disampaikan usai peletakan batu pertama Pembangunan Tower dan Auditorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di Kota Medan, Sabtu (23/1/2023).

Surat Keputusan (SK) penetapan itu pun diserahkan langsung Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti pada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut.

Penyerahan SK itu disaksikan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Rektor UMSU, Agussani.

Haedar mengatakan, pembahasan dan penetapan UMSU sebagai tuan rumah Muktamar telah dilaksanakan pada Rapat Pleno PP Muhammadiyah di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

”Maka ketika PP memberikan kepercayaan kepada Muhammadiyah Sumut termasuk ‘Aisyiyah dan seluruh komponennya, jadikan penetapan Muktamar itu sebagai syiar Muhammadiyah tapi juga penguatan, perluasan, dan pengembangan gerak Muhammadiyah sebagai pembawa gerak panji Islam Berkemajuan yang memberi manfaat terbaik bagi masyarakat dalam hal mencerahkan paham agama dan pengamalannya sehingga Islam itu benar-benar menjadi agama yang benar-benar menjalankan dua misi Nabi Muhammad Saw, yaitu menyempurnakan akhlak dan menebar rahmat bagi alam semesta,” pesan Haedar.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Irwan Akib menyebut pembangunan ini sesuai dengan tradisi yang dijalankan para tuan rumah terpilih menjelang Muktamar.

Irwan Akib mencontohkan pembangunan UMM Dome untuk Muktamar 2005 ke-45 di Malang, Sportorium UMY untuk Muktamar ke-46 2010 di Yogyakarta, Balai Sidang UNISMUH untuk Muktamar ke-47 2015 di Makassar, dan Edutorium UMS untuk Muktamar ke-48 2022 di Surakarta.

”Tentu juga kami berharap Muktamar akan datang ada ada hal yang baru, fasilitas, sarana, prasarana, kemudian infrastruktur dan tentu juga memang yang paling penting adalah bagaimana kesiapan warga masyarakat untuk menerima itu,” ucapnya.

Dalam peletakan batu pertama pembangunan UMSU Tower dan Auditorium, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengusulkan salah satu gedung diberi nama ‘Berkemajuan’ untuk menyimbolkan misi-visi gerakan Muhammadiyah.

Pembangunan dua gedung berkonsep ramah lingkungan dengan biaya sekitar Rp 250 miliar. Diperkirakan, bangunan tersebut sudah dapat digunakan awal 2027.

UMSU Tower dirancang memiliki 17 lantai dengan fasilitas perkantoran sampai beberapa ruang kuliah untuk total kapasitas 3.500 mahasiswa. Sedangkan auditorium dirancang berkapasitas 6.800 orang.

Pembangunan sendiri menurutnya akan mengadopsi unsur seni dari masyarakat Sumatera, di antaranya, seni ukir Melayu, seni ukir Mandailing, seni ukir Gorga Batak, dan seni ukir Minangkabau.

Tim yang terlibat dalam pembangunan dua bangunan ini antara lain UMY, UAD, dan UNISA Yogyakarta.

Komentar

Berita Terkini