Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Penggunaan singkatan dan istilah yang asing atau kurang familiar dalam Debat Cawapres tempo hari menjadi bahan evaluasi KPU RI.

Aturan baru untuk Debat Capres-Cawapres pun disepakati, yakni penggunaan singkatan dan istilah yang tak familiar harus diluruskan moderator debat sebelum dijawab calon yang mendapat pertanyaan itu.

Kesepakatan itu diambil bersama perwakilan masing-masing tim pasangan calon dalam rapat evaluasi debat kedua, Rabu (27/12/2023). Aturan baru ini nantinya mulai berlaku pada debat ketiha Pilpres 2024 dengan agenda debat calon presiden (capres).

”Catatannya ke depan mungkin akan bisa dilakukan sebagai ruang gerak moderator tanpa kemudian mengurangi haknya paslon di situ. Ini posisinya antara moderator ke pihak yang bertanya. Sampai (singkatan dan istilah) clear, baru kemudian dimulai lagi,” kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI, August Mellaz, dikutip dari Kompas.com, Jumat (29/12/2023).

Disepakati pula tim masing-masing calon harus menyampaikan taklimat supaya tak menggunakan singkatan atau istilah yang asing dalam bertanya. Andai kata harus dipakai, calon tersebut harus menjelaskan arti atau kepanjangannya.

Sebagai antisipasi apabila kesepakatan itu dilanggar, maka moderator harus mengambil peran untuk meluruskan arti maupun kepanjangan singkatan dan istilah tak familiar itu sebelum calon yang ditanya mendapat giliran menjawab.

”Pada akhirnya, ruang geraknya kita sepakati moderator akan ambil peran itu, tanpa kemudian mengurangi waktu dari capres ataupun cawapres (yang ditanya) pada debat dilakukan,” tegas Mellaz.

Sebagai informasi, debat ketiga digelar 7 Januari 2024 dengan agenda debat capres. Debat tersebut nantinya bertema pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Sebelumnya, dalam debat perdana cawapres, Jumat (22/12/2023), cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan istilah-istilah tak familiar.

Istilah tak familiar itu soal ’carbon capture and storage’ yang ditanyakan pada Mahfud MD dan SGIE pada Muhaimin. Akibat ditanya itu, Muhaimin pun kehilangan waktu karena meminta Gibran untuk menjelaskan singkatan itu.

Siasat putra sulung Presiden Joko Widodo ini dinilai warganet serta tim sukses Muhaimin dan Mahfud sebagai upaya menjebak dan menjatuhkan lawan debatnya serta mengurangi substansi debat.

Komentar

Terpopuler