Ini Rincian Aturan Pengeras Suara Masjid selama Ramadan
Zulkifli Fahmi
Kamis, 7 Maret 2024 16:29:00
Murianews, Jakarta – Menteri Agama telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur pengeras suara masjid saat Ramadan. Aturan itu dituangkan dalam Surat Edaran Nomor SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Surat edaran itu diterbitkan guna mencegah potensi gangguan ketentraman, ketertiban, dan keharmonisan masyarakat. Berikut rincian aturan pengeras suara masjid selama Ramadan.
- Azan Subuh
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan subuh dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 menit.
- Azan Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan zuhur, asar, magrib, dan isya dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 5 menit.
Sementara pembacaan tarhim/selawat atau Alquran setelah azan, takmir masjid diminta menggunakan pengeras suara dalam.
- Salat Jumat
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan salat Jumat dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 menit.
Kemudian, penyampaian pengumuman mengenai petugas Jum’at, hasil infak sedekah, pelaksanaan khotbah Jum’at, salat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam.
- Salat Tarawih
Pelaksanaan salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Alquran menggunakan pengeras suara dalam.
- Idulfitri
Pelaksanaan pembacaan takbir atau takbiran Idulfitri 1 Syawal di masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar maksimal sampai pukul 22.00 waktu setempat.
Apabila kegiatan takbiran dilanjutkan setelah pukul 22.00 waktu setempat, maka takmir masjid/musala diminta menggunakan pengeras dalam.
Sementara, pelaksanaan Salat Idulfitri dapat menggunakan pengeras suara luar.
- Iduladha
Pelaksanaan pembacaan takbir atau takbiran Iduladha 10 Zulhijah di masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar maksimal sampai pukul 22.00 waktu setempat.
Apabila kegiatan takbiran dilanjutkan setelah pukul 22.00 waktu setempat, maka takmir masjid/musala diminta menggunakan pengeras dalam.
Khusus kegiatan takbiran di hari Tasyrik atau 11-13 Zulhijah yang dikumandangkan setelah salat, secara berturut-turut harus menggunakan pengeras suara dalam.
Sementara, pelaksanaan Iduladha dapat menggunakan pengeras suara luar.
- Pengajian Hari Besar Islam
Kegiatan pengajian hari besar Islam menggunakan pengeras suara dalam. Namun, apabila jemaah pengajian atau tablig melimpah ke luar arena masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar.
Murianews, Jakarta – Menteri Agama telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur pengeras suara masjid saat Ramadan. Aturan itu dituangkan dalam Surat Edaran Nomor SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Surat edaran itu diterbitkan guna mencegah potensi gangguan ketentraman, ketertiban, dan keharmonisan masyarakat. Berikut rincian aturan pengeras suara masjid selama Ramadan.
- Azan Subuh
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan subuh dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 menit.
- Azan Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan zuhur, asar, magrib, dan isya dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 5 menit.
Sementara pembacaan tarhim/selawat atau Alquran setelah azan, takmir masjid diminta menggunakan pengeras suara dalam.
- Salat Jumat
Pembacaan tarhim/selawat atau Alquran sebelum azan salat Jumat dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 menit.
Kemudian, penyampaian pengumuman mengenai petugas Jum’at, hasil infak sedekah, pelaksanaan khotbah Jum’at, salat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam.
- Salat Tarawih
Pelaksanaan salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Alquran menggunakan pengeras suara dalam.
- Idulfitri
Pelaksanaan pembacaan takbir atau takbiran Idulfitri 1 Syawal di masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar maksimal sampai pukul 22.00 waktu setempat.
Apabila kegiatan takbiran dilanjutkan setelah pukul 22.00 waktu setempat, maka takmir masjid/musala diminta menggunakan pengeras dalam.
Sementara, pelaksanaan Salat Idulfitri dapat menggunakan pengeras suara luar.
- Iduladha
Pelaksanaan pembacaan takbir atau takbiran Iduladha 10 Zulhijah di masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar maksimal sampai pukul 22.00 waktu setempat.
Apabila kegiatan takbiran dilanjutkan setelah pukul 22.00 waktu setempat, maka takmir masjid/musala diminta menggunakan pengeras dalam.
Khusus kegiatan takbiran di hari Tasyrik atau 11-13 Zulhijah yang dikumandangkan setelah salat, secara berturut-turut harus menggunakan pengeras suara dalam.
Sementara, pelaksanaan Iduladha dapat menggunakan pengeras suara luar.
- Pengajian Hari Besar Islam
Kegiatan pengajian hari besar Islam menggunakan pengeras suara dalam. Namun, apabila jemaah pengajian atau tablig melimpah ke luar arena masjid/musala dapat menggunakan pengeras suara luar.